Sudah sering kita dengar, jika seseorang tengah mendapat kesulitan dan ia tidak terima, ia akan berkata, “Ya Allah, kenapa harus aku? Kenapa Engkau timpakan masalah ini kepadaku? Padahal, di luar sana masih banyak orang yang kelakuannya lebih buruk daripada aku. Tapi, kenapa harus aku?”
Akan tetapi, yang belum pernah saya dengar adalah ketika seseorang mendapat kemudahan, lantas ia berkata, “Ya Allah, kenapa Engkau berikan nikmat ini kepadaku? Kenapa tidak orang lain saja?”
Pernyataan pertama wajar, tetapi tidak tepat. Orang memang cenderung mengeluh saat ditimpa musibah. Lebih jauh lagi, ada yang menyalahkan takdir. Ada yang merasa Allah tidak adil. Orang seperti ini sudah kelewat batas. Mungkin pikirannya sedang kacau karena masalah yang dihadapi sehingga tidak bisa berpikir logis lagi.
Sedangkan pernyataan kedua, tidak wajar dan tidak tepat. Umumnya orang akan senang jika mendapat nikmat, bukannya malah protes. Menurut saya, hanya orang bodoh yang akan protes ketika dirinya mendapat nikmat. Namun, ada yang lebih bodoh lagi, yaitu orang yang telah mendapat nikmat, tetapi tidak pernah mau bersyukur.