Ada Penampakan di Pesantren

Hargo Trapsilo
Chapter #3

Sosok itu bernama Gadis

Pukul 4 pagi sampai jam pagi Aliyah dan Melisa Sholat subuh berjama'ah, berzikir ba'da sholat, dzikir pagi dan doa-doa lainnya, Aliyah bersama Melisa menikmati indahnya subuh di hari itu dengan tenang dan khusyuk.

Lalu Pukul pagi sampai jam enam pagi Santriwan dan Santriwati baqo’ atau menetap melaksanakan halaqoh Tahfizh Al Qur’an yang meliputi setoran hafalan baru atau yang disebut dengan sabaq, kemudian para santriwan dan santriwati diarahkan melakukan sholat syuruq atau dhuha sebelum meninggalkan masjid karena tidak semua Santriwan dan Santriwati mengetahui tata cara sholat dhuha yang baik dan benar mereka diajarkan secara bertahap oleh beberapa ustad atau ustadzah.

Kegiatan ini juga diajarkan Ustad dan Ustazah dilakukan dari hari senin hingga jum’at, adapun hari sabtu maka seluruh santriwan dan santriwati melakukan kegiatan tadhribul lughoh atau pelatihan bahasa dan tulisan arab itu merupakan hal baru bagi Aliyah dan juga Melisa agar mengenal tulisan arab dan artinya lebih banyak lagi.

Kemudian dari Pukul enam pagi sampai dengan setengah delapan pagi Santriwan dan Santriwati menyiapkan diri untuk persiapan sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar), persiapan diri tersebut meliputi; mandi membersihkan badan, menyiapkan buku dan alat tulis yang dibutuhkan pada hari itu, selanjutnya sarapan di math’am (tempat makan), setelah itu musyrif atau Ustad dan Ustadzah memandu dengan speaker agar santri dan santriwati segera melangkahkan kaki menuju kelas masing-masing tidak terkecuali dengan Aliyah dan Melisa, Santri dan Santriwati menuju kelas secara tertib dan teratur Aliyah baru mengetahui kelasnya ternyata duduknya mereka bareng bersama Melisa, mereka tampak senang belajar bersama mengenai agama islam.

Dilanjutkan Pukul setengah delapan sampai jam dua belas siang Santriwan dan Santriwati memasuki area kelas dengan menyalami ustadz maupin ustadzah yang mengajar, Santriwan dan santriwati hadir di kelas 5 menit sebelum tanda bel masuk berbunyi atau jam pertama. Dan siap mengikuti KBM atau Kegiatan Belajar Mengajar, pada pukul setengah delapan di kelas masing-masing.

Santriwan dan Santriwati diwajibkan masuk kelas tepat pada waktunya di setiap jam pelajaran. Santriwan dan santriwati tidak diperkenankan berada atau masuk ke dalam asrama selama Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, hal ini semata-mata agar menghindari tindakan yang tidak diinginkan terjadi pencurian dan sebagainya, Kecuali ada kebutuhan mendesak maka santri harus ijin terlebih dahulu kepada musyrif atau ustad dan guru di asrama, Santri yang masuk 5 menit setelah bel tanda masuk maka terhitung terlambat, dan akan mendapat sanksi serta harus meminta surat izin masuk kepada musyrif atau ustad dan guru piket. Kegiatan belajar mengajar musyrif atau ustad atau juga guru Sampai menjelang waktu sholat dhuhur sekitar pukul dua belas siang, dengan arahan para Ustadz dan ustadzah santriwan dan santriwati diarahkan untuk menuju masjid menunaikan solat dhuhur berjama’ah. Sampai dimasjid santri mengerjakan solat Sunnah, muraja’ah Al Qur’an atau berdoa sembari menunggu iqomah sholat dikumandangkan. Setelah melaksanakan sholat dhuhur, dzikir ba’da sholat, santri dan santriwati membiasakan sholat Sunnah ba’diyyah, setelah itu seluruh santri menyimak Tasmi’ Al Qiroah dana tau Ilqoo Kalimaat. Adapun Tasmi’ Al Qiro’aah dilakukan setiap semester ganjil yaitu seorang santri maju berdiri di mimbar kemudian membaca 1 halaman mushaf dengan hafalan nya, adapun semester genap santri menyimak Ilqoo Kalimaat yaitu seorang santriwan dan santriwati maju berdiri di mimbar kemudian menyampaikan khutbah atau taushiyah singkat mereka diajarkan mampu membawakan tema dari suatu materi kajian islam, Dan seluruh santriwan dan santriwati menyimak sampai selesai agar dapat belajar dari teman satu ke teman lainnya setelah selesai santriwan dan santriwati bergegas menuju math’am(ruang makan) untuk makan siang. Selepas makan siang kegiatan santri adalah halaqoh tahfizh mutun ilmiyyah yaitu seluruh santri bergegas menuju kelas untuk menghafal dzikir dan doa harian atau hadits arba’in an nawawiyyah atau matan ilmiyyah lainnya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, Melisa kewalahan dengan kegiatan menjadi santriwati di hari pertamanya karena waktu tidurnya yang dirasanya kurang, begitupula dengan Aliyah. Santriwan dan santriwati melakukan kegiatan tersebut sampai pukul dua siang kemudian santriwan dan santriwati melakukan qoilulah atau tidur siang sampai pukul tiga sore, Aliyah dan Melisa akhirnya bisa sedikit lebih tenang mereka akhirnya bisa tidur siang walau kurang lebih satu jam.

Dan Akhirnya Pukul tiga sampai jam lima sore para Santri selesai istirahat siang atau qoilulah, mereka mempersiapkan diri dengan membersihkan diri bersiap-siap melaksanakan sholat ashar. Adzan panggilan sholat ashar berkumandang. Musyrif atau ustad dan ustadzah membimbing dan mengarahkan santri dan santriwati untuk berangkat ke masjid. Sampai dimasjid santri menunaikan sholat Sunnah dan muraja’ah atau berdoa sambil menunggu iqomah ditegakkan. Setelah selesai sholat ashar, Santri baqo’ atau menetap melaksanakan halaqoh Tahfizh AL Qur’an yang meliputi setoran hafalan yang belum mencapai 1 juz sempurna (sabqi) atau setoran 1 juz (manzil), yang dibimbing setiap halaqoh oleh seorang muhaffizh Al Qur’an. Rutinitas halaqoh dilaksanakan dari hari senin – jum’at, sedangkan pada hari sabtu santri mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Ma’had.

Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan, Semua ekstrakurikuler dalam bimbingan dan pengawasan guru ekstrakurikuler, Melisa sudah mulai jenuh dia merasa hari ini begitu panjang dan ingin kembali beristirahat ternyata tidak mudah menjadi anak pesantren.

Lihat selengkapnya