Keesokan malam harinya setelah Isya berlalu dan toilet wanita itu sepi Aliyah, Akas dan Hendra diam-diam menuju ke pintu toilet yang susah dibuka disana ada bekas cakaran di depan pintunya, membuat Akas dan Hendra menelan ludah, namun Aliyah yang penasaran membuka pintu itu sekuat tenaganya dan melihat toilet yang sudah kotor dengan gagang pintu yang sudah rusak, namun dia menemukan kertas yang sudah kotor dengan tulisan yang sangat rapi, Aliyah mengambil dan menyimpannya, setelah mendapatkan satu petunjuk namun dia tidak menemukan apa-apa lagi selain pintu toilet yang rusak dan sudah kotor.
Kali ini sosok Gadis memunculkan diri di belakang mereka dan bilang dengan cari diruangan guru, sontak ketiganya kaget melihat kebelakang gadis yang tersenyum kemudian menghilang kembali.
"Apa maksudnya Al?" tanya Akas.
"Mungkin sesuatu yang kutemukan ini," jawab Aliyah sambil menunjukkan kertas yang kotor dengan tulisan rapi yang terlihat sudah lama.
"Apa tulisannya Al?" tanya Hendra.
"Hanya beberapa tulisan mengenai kangen kedua orang tua dan menceritakan dirinya disini gelap dan tulisannya juga sudah lama dan sebagian terkena basah di toilet yang sudah kotor," jelas Aliyah.
"Kalau begitu, maksud hantu yang bernama gadis di ruangan guru itu apa ya?" tanya Akas lagi.
"Mungkin kita harus mencari nama murid yang namanya Gadis," usul Hendra.
"Kamu benar, tapi kita tidak bisa sembarangan masuk keruangan guru," ucap Aliyah.
"Akan kami berdua cari tau besok, siapa tau besoknya lagi kita bisa masuk keruang guru disana, Ndra ayo kita kembali ke asrama," kata Akas sambil mengajak Hendra untuk kembali masuk ke asrama Santriwan.
"Baiklah besok pagi kita cari tau dulu," ucap Aliyah yang juga berjalan kembali ke Asrama Santriwati mereka sepakat untuk melanjutkannya besok.
Sementara sosok hantu Gadis rupanya berada di toilet wanita di dekat masjid itu, dia mengenang kembali kejadian yang pernah dialaminya dulu, kedua temannya dulu menceburkan kepalanya kedalam lubang toilet itu hingga dia masih merasakan aroma toilet yang sangat menyengat.
Keesokan harinya, Akas dan Hendra mencari tau jadwal piket bagi pengajar ustad dan ustadzah yang berjaga diruangan para guru dengan pandainya mereka bergaul dan mengajak ngobrol usatad yang mereka kenal, mereka pun akhirnya tau kalau besok di jadwal Ustad Ari lah tempat itu tidak terlalu dijaga karena ustad Ari sibuk membuat program pengajaran untuk para santriwan.
Kemudian mereka menemui Aliyah setelah makan siang, dan mengabarkan hal itu kepada Aliyah, menceritakan yang mereka ketahui kepada Aliyah di dekat bangunan mereka belajar.
"Jadi besok ya jadwal ustad Ari berjaga, aku harus ijin dulu keluar kepada ustadzah kalau begitu," ucap Aliyah.
"Kami akan bantu kamu juga Al," ucap Akas diiringi anggukan dari Hendra mengiyakan omongan Akas.
"Tidak perlu ini urusanku untuk mengetahui siapa sebenarnya gadis itu, kalian berdua fokus belajar saja," ucap Aliyah kepada Akas dan Hendra.
"Tapi kami juga penasaran Al, Tentang siapa sebenarnya hantu yang bernama gadis itu," kata Akas dan juga Hendra.
Tiba-tiba ada seorang ustadzah lewat dan memanggil Aliyah dan mengajaknya masuk kembali ke pelajaran.
"Al-Aliyah kenapa kamu disini?" tanya Ustadzah Mawarni.