Hari berikutnya Penyelidikan selanjutnya Akas dan juga Hendra yang kali ini masuk keruangan guru, untuk mencari informasi mengenai santriwati yang bernama Gadis mereka sebelumnya membawa buku untuk dijadikan alasan kalau sewaktu-waktu mereka dipergoki oleh Ustad atau Ustadzah yang berjaga diruangan guru itu.
Hendra datang dengan berpura-pura bertanya kepada salah satu Ustad, untuk melihat apakah Ustad Ari ada di ruangan itu, untuk mencari tau tentang nama Gadis, mereka harus banyak mengenal Ustad dan Ustadzah disana.
Sementara Aliyah tampak sedang berbicara dengan Ustadzah Mawarni dan juga Ustadzah Rini yang memuji hapalan Aliyah yang begitu lancar ketika mereka bertiga ngobrol bersama.
Tiba-tiba foto dari Gadis yang disimpan di bukunya jatuh ketanah, berapa terkejut kedua Ustadzah itu, lalu melihat kearah wajah Aliyah dan menanyakan mengenai foto tersebut.
"Aliyah dapat foto itu darimana?" tanya Ustadzah Rini.
Aliyah kaget karena foto gadis jatuh, lalu dengan berbohong Aliyah berbicara kepada ustadzah kalau dia menemukan foto ini bgitu saja.
"Aliyah menemukan foto ini begitu saja ustadzah, karena tidak tau siapa pemiliknya Aliyah ambil saja," jawabnya terdengar polos.
Wajah kedua Ustadzah tampak pucat, mereka lalu bercerita kalau ada hantu selama ini di pesantren itu dan hantu itu pernah menakuti mereka, dan Ustadzah Rini adalah teman saat anak itu masih hidup, terkejut Aliyah mendengarnya.
Aliyah lalu mengajak berbicara mengenai anak perempuan itu kepada Ustadzah Rini, ketika Ustadzah Mawarni pergi.
"Ustadzah kenal dengan gadis kan?" tanyanya.
"Aliyah bagaimana kamu tau namanya," kata Ustadzah Rini.
Aliyah pun menceritakan pertemuannya dengan hantu yang bernama gadis itu dan mengatakan apa yang diinginkan gadis itu.
"Ustadzah Rini tidak bisa berbicara banyak Aliyah karena pihak pesantren melarang untuk membahas ini, namun setengah dari buku harian milik gadis ustasdzah simpan kamu ikut ustadzah ya sekarang, kamu bisa baca sendiri apa yang ada ditulis di buku harian milik gadis," ujar Ustadzah Rini sedikit ketakutan.
Ustadzah Rini mengajak keruangannya dan membuka laci kerjanya disana ada buku harian yang sudah kotor dan juga robek dan tampak hanya setengah dari buku harian itu, Aliyah menerimanya dan berjanji tidak akan menceritakan kesiapapun.
Ustadzah Rini memberikan itu karena tau siapa Aliyah sebenarnya, dan dia menutup rapat rahasia di siang hari itu, namun wajah Ustadzah Rini tampak pucat pasi setelah menyerahkan setengah dari buku harian itu, tidak lama setelah itu Ustadzah Rini ijin pulang karena merasa tidak enak badan.
Setelah makan siang sambil beristirahat sebentar sebelum memulai pelajaran berikutnya Aliyah bertemu kembali dengan Akas dan juga Hendra di dekat bangunan tempat kelas mereka dan membahas mengenai apa yang mereka dapatkan hari itu, Akas dan Hendra hanya dapat berkenalan dengan beberapa ustad saja dihari itu sedangkan Aliyah mempunyai cerita kepada Akas dan Hendra.
Aliyah lalu menceritakan kepada Akas dan juga Hendra mengenai Ustadzah Rini yang mengenal sosok gadis namun Ustadzah Rini tidak bercerita banyak karena pihak pesantren melarang untuk menceritakan hal itu.
"Apa! Ternyata Ustadzah Rini kenal dengan gadis!" seru Akas kegirangan.
"Kas jangan teriak pelankan suaramu," protes Aliyah.
"Maaf Aliyah aku keburu senang sebentar lagi pasti misteri kenapa ada hantu di pesantren ini akan terpecahkan," ujar Akas terlihat senang.