Gadis terus menerus menakuti Ustad Ari, Sehingga Ustad Ari lari ketakutan dan tersudut dengan dibantu oleh Hantu Belanda Van Berend Hantu Gadis sambil tersenyum terus menyapa Ustad Ari, Sementara Aliyah berteriak dan memarahi Gadis karena kejahilannya sudah keterlaluan, Aliyah yang tidak mengetahui kejadiannya membuat gadis berbicara baca buku harian yang dia temukan.
Aliyah setengah bingung dengan ucapan Gadis, Lagi-lagi Gadis tersenyum dan menghilang kembali mengejar Ustad Ari.
Ustad Ari berlari hingga keluar dari Asrama pesantren dia ingin secepatnya meninggalkan pesantren itu, Akan tetapi dengan cepatnya hantu gadis sudah muncul di hadapannya.
"Assalamualaikum Ustad," kata Gadis sembari melayang mengikuti Ustad Ari yang mulai lemas kakinya sosok hantu gadis membuat Ustad Ari teringat akan dosa-dosanya kepada Gadis ketika dia masih hidup.
"Maaf Gadis tolong maafkan aku, dulu Ustad salah dan khilaf maafkan tolong!" serunya sambil berjalan pelan.
Tanpa disadari Ustad Ari pijakan kakinya tidak seimbang dan jatuh terguling-guling di turunan jalanan yang terjal dimalam hari yang gelap karena mati lampu menyebabkan kakinya cidera dan patah Ustad Ari pun susah untuk bangun sambil merangkak terseok-seok dijalanan jauh dari Pesantren.
Lagi-lagi Hantu Gadis menghilang dan yang gantian muncul adalah hantu belanda Van Berend dia merasuki tubuh Ustad Ari dan mencoba mematahkan kakinya yang sudah patah itu beberapa kali.
Baru kali ini hantu Van Berend benci kepada manusia pendosa seperti Ustad Ari yang munafik dengan banyak kesalahan untuk menutupi aibnya itu.
Sebenarnya yang terjadi dulu ketika gadis masih hidup Ustad Ari adalah salah satu orang yang menyebabkan Gadis kecelakaan sehingga wajahnya rusak dan meninggal, Ustad Ari dihantui perasaan menyesal dan ketakutan dia tidak menyangka akan didatangi hantu gadis malam ini, Walaupun dia mengucapkan istighfar sebanyak puluhan kali para hantu itu hanya tersenyum saja melihat tingkahnya.
Hantu Gadis muncul lagi mendekatinya dengan melayang-layang sambil terus mengejar Ustad Ari.
"Ustad tidak kenapa-napa?!" sapa hantu Gadis.
"Tidak jauhi aku, Aku mohon kepadamu Gadis!" seru Ustad Ari sambil menahan sakit kakinya yang sudah patah itu.