Ustad Ari yang terseok-seok kembali dirasuki Van Barend, Lalu dengan kekuatannya kakinya terus dipatahkan oleh Hantu Belanda Van Barend yang merasuki Ustad Ari, Ustad Ari menjerit terus menerus memohon maaf kepada hantu gadis namun Hantu Belanda Van Barend yang begitu kesal kepada Ustad Ari sejak dulu terus menerus mengulanginya hingga akhirnya Ustad Ari tidak sadarkan diri dan tewas di jalanan tanpa satupun yang menolongnya dengan kaki yang patah.
Gadis tersenyum puas, karena dulu ketika dia kecelakaan tidak ada satupun yang menolongnya, Hantu Gadis dan Hantu Van Berend pun menghilang dari lokasi kejadian.
Malam itu Aliyah tidak dapat menemukan keberadaan gadis hingga subuh hari datang dan orang-orang berdatangan ketika subuh dengan lampu listrik yang sudah menyala.
Ustad Jatmiko bersama dengan Akas, Hendra dan juga Okto mencari murid-murid yang kemungkinan berada di luar pesantren selepas mereka sholat subuh
Betapa terkejut setelah melihat jalanan menuju Pesantren ketika melihat tubuh Ustad Ari yang sudah tewas mengenaskan dengan kaki patah di jalanan tanpa ada yang menolongnya.
"Ustad!" teriak Ustad Jatmiko yang berusaha.
"Akas, Hendra dan kamu juga Okto panggil Ustad dan Ustadzah yang lainnya kabari Kyai Abdullah Sekarang!" teriak Ustad Jatmiko.
"Iya Ustad jawab ketiganya serempak berpencar dan memanggil Ustad dan Ustadzah yang ada di dalam pesantren.
Mereka bertiga berlarian menuju ke tempat Ustad maupun Ustadzah yang terlihat di lingkungan pesantren dan mengabarkan kalau Ustad Ari telah meninggal dunia di jalanan tempat masuk ke arah Pesantren karena ingin mencari santriwan maupun santriwati yang diduga masih berada diluar.
"Ustadzah Umik ada kabar buruk Ustad Ari meninggal," ucap Akas kepadanya.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, dimana Ustad Jatmiko?" tanya Ustadzah Umik.
"Ada diluar pesantren Ustadzah di tempat kejadian," jawab Akas.
Ustadzah Umik keluar pesantren disusul oleh Ustadzah Fatimah dan Ustad yang lainnya bersama murid pesantren santriwan maupun santriwati lainnya yang ingin menyaksikan apa yang terjadi semalam.
Setelah kejadian dimalam itu semua Ustad dan Ustadzah mengabari mengenai kesurupan masal di malam itu, Kegiatan belajar mengajar di pagi hari itu dihentikan karena polisi sudah datang dan turun tangan menyelidiki apa yang terjadi.
Polisi juga menanyakan semua yang terjadi dimalam itu kepada Ustad dan Ustadzah yang berada di pesantren.
Masing-masing Polisi mencari tau mengenai kejadian semalam yang sampai menewaskan Ustad Ari yang tampaknya tertekan dan ketakutan karena tulang kakinya di patah-patahkannya sendiri karena sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian hanya ada sidik jari Ustad Ari seorang.
Hampir semua murid santri di pesantren itu kurang tidur begitupula dengan para Ustad dan Ustadzah yang berada disana, semua dibuat panik dengan kejadian yang terjadi semalam.
Mendengar kabar tewasnya Ustad Ari dengan tragisnya dan masuk berita daerah membuat kedua orang tua Aliyah cemas dengan kondisi dimana Aliyah berada di pesantren itu.