Setelah berbicara dengan Ustad Jatmiko akhirnya Ustad Jatmiko mengajak ketiganya untuk berbicara dengan Pak Amir kembali terlihat ada sesuatu yang mencurigakan dari gerak gerik Ustad Jatmiko, Perlahan sosok gadis keluar dan dia juga mendengarkan pernyataan ustad Jatmiko yang sepertinya merahasiakan sesuatu.
Rupanya Ustad Jatmiko pandai bersandiwara selama ini, dengan menyakinkan ketiganya mereka akhirnya diajak untuk melihat keluarga Ustad Jatmiko dan akan menceritakan semua kejadian yang sesungguhnya pada keluarganya ditemani oleh Pak Amir dia berjanji akan menyerahkan diri dengan mengajak Aliyah, Akas dan Hendra yang menjadi saksi bersama Pak Amir.
Aliyah, Akas dan juga Hendra yang tidak curiga akhirnya percaya dengan omongan Ustad Jatmiko.
Mereka akhirnya diantar oleh Ustad Jatmiko bersama dengan pak Amir, Awalnya Aliyah, Akas, dan juga Hendra tidak menaruh curiga, Akan tetapi Hantu Gadis melihat ada yang aneh dari senyum dari Ustad Jatmiko yang dikenal orang baik di pesantren.
Diam-diam Ustad Jatmiko dan Pak Amir ngobrol sebentar berbicara empat mata dengan Pak Amir, selagi mereka bertiga lengah dan berdiskusi, mereka berencana akan mencelakakan ketiganya agar rahasia mereka tetap aman.
Pak Amir pun setuju dengan rencana Ustad Jatmiko namun dia tidak mengatakan secara detail apa yang akan dilakukannya.
Ternyata omongan Ustad Jatmiko dan Pak Amir didengar hantu gadis rupanya omongan keduanya tidak dapat dipercaya, Mereka berusaha menutupi semua kejadian itu dengan membungkam ketiganya beruntung hantu gadis dan teman-teman hantunya berada disana mereka terlihat kesal dan berusaha menggagalkan rencana jahat Ustad Jatmiko.
Kendaraan Mobil yang mereka kendarai sengaja dibuat agak miring oleh Ustad Jatmiko dengan kecepatan tinggi di dalam pikiran ustad Jatmiko dia sengaja akan menabrakan mobil itu hingga membentur pohon besar dan masuk jurang, Pak Amir yang tidak mengetahui rencana Ustad Jatmiko panik kalau Ustad Jatmiko akan menghabisi mereka semua yang ada di dalam kendaraan mobil pesantren itu, Dia sengaja ingin melakukan bunuh diri bersama-sama agar namanya tetap bersih dari semua kejahatan yang dia pernah lakukan.
"Pak ustad anda gila mau mencelakakan kami semua!" teriak Pak Amir saat mobilnya melaju cepat dan diarahkan ke pohon dekat jurang.
"Kalian semua akan mati bersamaku aku tidak mau dipenjara dan keluarga serta anakku malu," ucap Ustad Jatmiko.
"Pak ustad! Astaghfirullah!" teriak Aliyah, Akas dan Hendra bersamaan.
Aliyah, Akas dan juga Hendra hanya bisa teriak dan Istighfar menyebut nama Allah SWT dengan musibah yang akan terjadi kepada mereka.