Fatimah Az-Zahra seorang gadis dari keluarga yang biasa saja, mempunyai perekonomian yang susah sehingga membuatnya harus bekerja untuk tetap melanjutkan sekolah sampai tamat SMA .banyak sekali cobaan silih berganti tapi dia tetap bersyukur pada sang pencipta,karena masih banyak orang yang lebih susah dibawahnya.
Memiliki seorang ayah yang pemabuk dan berjudi sekaligus ibunya yang lumpuh menambah cobaan bagi dirinya dan menguji seberapa ikhlas dirinya menerima ujian hidup.Fatimah sangat bersabar dan semangat menjalaninya karena masih ada orang yang harus dia banggakan dan sekaligus ia jaga yaitu ibu dan adik perempuannya.Dia selalu berdoa agar semua akan berbuah manis suatu saat nanti,hingga akhirnya Allah mengabulkan doanya lewat seorang laki laki bernama Rasyid,seorang dokter yang mencintainya dengan tulus,serta bersedia menjaganya dengan sepenuh hati.
* * *
Hari ini merupakan hari pengumuman kelulusan bagi Fatimah dan juga siswa SMA Jatibangun ,semua siswa yang ada disekolahnya sangat antusias menunggu pengumuman dibacakan.Sekolah itu menggelar acara perpisahan dan pengumuman secara bersamaan agar semua orang tua dan siswa bisa berkumpul bersama untuk mengetahui hasil belajar mereka.
Saat ini para siswa memakai pakaian kebaya dilengkapi riasan yang cantik,membuat mereka terlihat sangat anggun.Mereka semua ditemani oleh kedua orang tua mereka yang juga memakai pakaian yang rapi,mereka terlihat tak sabar menunggu hasil ujian anak mereka.
Fatimah duduk termenung dikursi yang ada di dekat gerbang masuk sekolah,dia sedang mengamati para siswa yang datang bersama orang tua mereka,terlihat seperti keluarga bahagia menurut Fatimah.Sekarang Fatimah sedang memakai kebaya warna biru soft, dengan jilbab warna senanda .Dia tidak menggunakan riasan berlebih seperti teman-temannya karena dia mungkin tak cukup mampu untuk membeli peralatan rias seperti mereka,dia hanya menggunakan bedak tipis dan juga lip tint warna pink soft yang ia punya.Untuk kebayanya ia dapat dari istri Pak Joko,yaitu Bu Marina.Pak Joko merupakan kakak dari ayahnya,yang berarti ia adalah pamannya.
Sejak ibunya lumpuh dan ayahnya yang suka judi dan mabuk ,Pak Joko dan Bu Marina lah yang senantiasa menjadi pelindung bagi Fatimah dan juga adiknya kala ayahnya pulang dalam keadaan mabuk lalu mengamuk meminta uang untuk kegiatan haramnya.Bahkan ibunya lumpuh juga karena dampak dari kemarahan ayahnya.
"Fat..."Panggil Rumi.Dia menyentuh pelan bahu Fatimah dari belakang,membuat Fatimah seketika sadar dari lamunannya.
Rumi adalah sahabat Fatimah disekolah ini,dia sudah menganggap Rumi seperti saudara kandungnya sendiri.Fatimah sulit untuk mencari teman disekolah ini,tapi semenjak dia bertemu Rumi,dia merasa nyaman dan cocok dengannya.Rumi sosok perempuan yang baik,tutur katanya lembut dan ramah dengan semua orang ,dia berteman dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang ekonomi temanya padahal dia tergolong keluraga mampu,itulah yang menyebabkan Fatimah sangat sayang pada sahabatnya itu.
"Eh Rum_"Fatimah mendongak melihat keatas.Rumi duduk disamping Fatimah.Rumi memperhatikan wajah Fatimah ,dia bisa melihat diwajah sahabatnya itu ada guratan kesedihan disana.
"Orang tua kamu ngga dateng lagi?"Rumi memilah kalimat yang tepat untuk bertanya,takut jika ia salah bicara dan akhirnya menyakiti hati Fatimah. Pertanyaan dari Rumi hanya dibalas anggukan kepala oleh Fatimah.
"Pakdhe Joko sama budhe Marina kemana?mereka juga nggak dateng?"Tanya Rumi lagi.
"Mereka nggak bisa dateng,"Jawab Fatimah pelan."Kemarin Usrin sakit,dia dibawa ke Rumah sakit,jadi mereka harus nunggu Usrin disana."Usrin adalah anak Pak Joko dan Bu Marina,kemarin dia demam tinggi jadi dia dibawa ke RS. Pernyataan dari Fatimah hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Rumi.