Mungkin tidak semua masa lalu harus dibuang,karna sebagian dari itu bisa menjadi kenangan yang membuat kita lebih dewasa dan menjaga agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Fatimah Az-Zahra.
Fatimah duduk diranjang ibunya,menatap sendu pada wanita yang usianya sudah tidak muda itu.Wanita itu tertidur pulas,begitu tenang saat ini.
Jika dalam keadaan seperti ini,ia selalu teringat akan kejadian dimana langkah ibunya sudah terenggut oleh seseorang yang sama berartinya dengan wanita yang tengah tidur itu.
Dulu ibunya mengerjakan semua pekerjaan dengan bahagia bahkan tanpa beban,sekarang dia tidak bisa melakukan aktivitas apapun lagi,dari bekerja sampai urusan rumah diambil alih oleh Fatimah.
Saat ini ibunya lumpuh,ia hanya bisa tidur diranjang dan jika ingin melakukan sesuatu dia harus dibantu oleh orang lain. Semua keadaan ibunya saat ini, disebabkan oleh ayahnya yang tengah mabuk saat itu.
Suara gedoran terdengar sangat keras diluar pintu.
"Woy buka!"
"Buka pintunya woy!
"TELINGA LO SEMUA TULI?!" Teriak Arianto yang terus menggedor-gedor pintunya dengan begitu kerasnya,sampai tetangga keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi ,tapi mereka sudah tidak heran lagi karna itu sudah biasa terjadi.
"Iya mas tunggu sebentar,"Teriak Saidah saat sedang memasak didapur,tapi setelah mendengar gedoran pintu itu ia segera pergi kedepan untuk membukanya.Sudah bisa ditebak siapa itu,makanya dia segera pergi untuk membukanya sebelum dia marah.
Dengan langkah gontai Arianto masuk kedalam setelah Saidah membuka pintunya.Alkohol ditangannya dan juga bau alkohol membuat Saidah tau aktivitas apa yang baru saja dilakukan suaminya itu.
"LAMA! Ngapain aja lo?!" Pertanyaan Arianto yang ia lontarkan untuk Saidah seraya membanting botol yang ia bawa kelantai, sampai pecah,membuat Saidah sedikit ketakutan.
"Ma_af mas,ta_di saya masak didapur jadi nggak denger,"Jelas Saidah terbata, dengan nada takut pada suaminya, takut jika suaminya lebih emosi dan berakibat lebih fatal padanya.
"Halah alesan kamu aja!"Arianto menerobos masuk kedalam kamar dan menuju lemari pakaian dengan langkah yang oleng.
"Aku bantuin ya mas,"Saidah memegang lengan Arianto,tapi ditepis olehnya.
"Halah nggak usah!"
"Mau cari apa mas?"Tanya Saidah saat suaminya mengacak-acak lemari pakaiannya.Dia memegang tangan lelaki itu tapi ditepisnya lagi.
"Minggir nggak lo!"Sentak Arianto lalu mendorongnya saat Saidah menghalanginya.
Tubuh Saidah hampir kehilangan keseimbangan saat didorong oleh suaminya itu ,tapi tidak sampai jatuh.