Sambil menenteng sepatu miliknya yang sudah robek, Adam pergi ke dapur untuk menemui Laura, ibunya. Dengan langkah awas dan hati-hati, anak laki-laki itu menghampiri meja makan. Wajahnya yang sayu, muram, tersirat ketakutan. Ia tahu betul bagaimana watak ibunya itu jika mengganggunya. Apalagi di saat sekarang, wanita kurus berambut ikal itu sedang duduk dengan tiga botol bir murahan di mejanya, di mana satu botol sudah terlihat kosong, terselip pula sebatang rokok yang sudah menyala di jemarinya. Laura sudah setengah mabuk. Itu bukan waktu yang tepat meminta sesuatu darinya. Akan tetapi Adam tak punya pilihan.
"Mom, aku butuh sepatu baru," ucap bocah berambut coklat itu terdengar sendu. Laura sepertinya sadar atas keberadaan anaknya, tetapi berusaha acuh. "Mom," panggilnya lagi.
"Apa!" bentaknya, "tidak lihat mama sedang apa! Menggangu saja!" katanya.
"Lihat, sepatuku sudah robek."
"Adaaam!" ucap Laura meninggikan suara. Wajahnya yang hampir penuh keriput terlihat kesal. Karena takut, bocah itu pun pergi dengan lesu, dan masih menggenggam sepatu robek itu di tangannya. Namun, setelah beberapa langkah, ia melemparnya ke sudut ruangan. Laura yang melihat kelakuan anaknya lalu mengambil napas berat, kemudian menuangkan bir ke gelas dan meneguknya.
Adam hidup di keluarga yang sangat sederhana. Ia bersama ibu dan saudara laki-lakinya, tinggal di sebuah rumah semi-kontainer yang ayahnya dapatkan murah dari seorang rekan kerjanya sesama petugas kebersihan di salah satu perusahaan kecil, di Philadelphia. Gajinya tidak terlalu besar, tapi tidak bisa dibilang kecil juga. Samuel-nama ayahnya, mempunyai hutang yang harus dibayar ke bank akibat pinjamannya di masa lalu. Orang-orang berkata bahwa uangnya habis terpakai untuk memenuhi hasrat pasangan suami istri itu akan kecanduan minuman keras dan narkoba dahulu.
Samuel meninggal lima tahun lalu karena kecelakaan lalu lintas, mobil yang dikendarainya dilindas kereta api dan terguling sampai masuk ke dalam sungai. Sampai saat ini mayatnya belum ditemukan. Banyak yang bilang bahwa kematiannya disebabkan karena Samuel mengendarai sambil mabuk.
"Adam, ini sepatu pakai buat besok sekolah, yang dulu buang saja," ucap Laura sambil melempar sepatu yang terlihat agak besar ke hadapan ranjang bocah itu. Adam yang duduk di atas ranjang terlihat tidak senang.
"Tapi, itu 'kan punya Danny?" rutuknya.