Suatu hari. Adam baru pulang sekolah ketika melihat sebuah sepeda di depan rumah, ia terburu-buru masuk dan langsung bertanya kepada ibunya, "itu sepeda siapa, Mom?"
"Paman membelikannya untuk kamu," jawab Laura yang tengah terduduk di kursi menonton televisi. Adam segera menyimpan tas di kamarnya dan bergegas pergi ke luar untuk bermain sepeda barunya itu.
"Horeee." Teriakan Adam sambil berlari.
Laura sangat beruntung. Meski ia hanya seorang pramusaji di sebuah restoran kecil di daerahnya dengan pendapatan yang tak mungkin mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, ia masih punya Peter, adik suaminya, yang siap membantu. Ia adalah paman yang baik dan peduli pada adam dan saudaranya.
Paman Peter tinggal tak jauh dari rumahnya, hanya terpaut beberapa blok saja. Walaupun demikian, ia jarang berkunjung ke rumah. Hal itu dapat dimaklumi karena ia adalah seorang pekerja kantoran yang hanya libur akhir Minggu. Lagipula, dia juga sudah mempunyai anak sendiri. Dan satu lagi. Istrinya tidak terlalu menyukai Laura, karena ibunya Adam dan Danny itu adalah mantan seorang pecandu narkoba. Iya, mantan. Sudah hampir tiga tahun Laura tidak lagi memakai barang haram itu, meski ia tidak pernah bisa meninggalkan kebiasaannya meminum bir dan merokok.
Laura beranjak dari kursi untuk bersiap kembali bekerja setelah mempergunakan satu jam dari waktu rehat dua jamnya dengan memasak untuk anak-anaknya dan sedikit mengistirahatkan diri bersantai setelahnya.
Ia mengambil satu batang rokok dan menyalakannya. Lalu berdiri di depan jendela menatap keluar, melihat pemandangan anaknya, Adam, yang sedang asyik bermain sepeda barunya. Ia tersenyum, lalu mengisap dalam rokok di tangan dan mengembuskannya. Ia terlihat puas. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Sejenak kemudian ia lalu beranjak dari sana.
Ketika sedang menikmati ayuhan sepeda dan baru menyelesaikan beberapa keliling lapangan, suara teriakan memanggil Adam. Terlihat di depan rumah saudaranya, Danny melambaikan tangan. Adam yang masih jauh langsung saja melaju ke arahnya.
"Hei. Dapat dari mana itu sepeda?"
"Kata momy, hadiah dari paman."
"Oh," ucap Danny, "Aku pinjam!" katanya. Ia memaksa adam untuk turun dari sepeda dengan menarik tangannya hingga hampir terjatuh, lalu segera mengendarainya.