Kendaraan roda empat yang ditunggu itu akhirnya tiba di halaman rumah ketika Laura masih sibuk memasak. Ia menyadari itu saat mendengar suara mobil dan langsung bergegas pergi keluar setelah meletakkan spatula, mengambil syal, dan memakainya. Peter, Kelly, dan Juddy terlihat turun tak lama setelah mobil itu berhenti.
"Halo, Laura," sapa Kelly tersenyum lebar saat wanita itu berjalan menghampiri.
"Halo, Kelly. Halo, Peter," sambut Laura agak berteriak saat berjalan. Kemudian dahinya mengernyit ketika ia tidak melihat sosok anaknya.
Rupanya, Adam masih berada di dalam mobil, Juddy yang menyadari itu langsung menengok ke dalam melalui kaca jendela dan mengetuk-ngetuk kaca. Karena tak ada jawaban dan bocah itu masih terduduk diam, gadis itu memutuskan membuka pintu.
"Hei, kenapa?" tanya Juddy. "Apa kau tak mau menemui ibumu?" lanjutnya.
Namun, Adam masih terdiam. Ia melihat wajah Juddy sekilas lalu mengalihkan ke rumah semikontener yang sudah lebih dari satu tahun ia tinggalkan. Adam terlihat gugup dan ragu.
"Adam? Kenapa?" tanya Peter yang berada di belakang Juddy. "Ayo, temui ibumu."
Sementara itu, Kelly menyambut Laura dengan memeluknya dan mencium pipi kiri-kanannya. Akan tetapi, perhatian Laura masih tertuju pada Adam yang belum turun dari mobil.
"Adam," panggil Laura tersenyum lebar pada anaknya itu.
Adam melihat wajah Laura. Hingga akhirnya, ia pun turun dari kendaraan pamannya itu. "Hai, Mom," sapanya dengan suara rendah. Adam langsung memeluk Laura ketika ibunya menghampiri.
Laura menurunkan badan agar wajahnya sejajar dengan wajah Adam. "Apa kamu sudah makan? Ibu sedang masak ayam panggang, makanan kesukaanmu," katanya dengan lemah lembut.
Adam menggeleng. "Apa kau memanggangnya dengan keju, Mom?"
"Tentu saja." Laura tersenyum lebih lebar. "Ayo, ayam itu masih dalam panggangan. Kau tak mau ayam itu gosong, kan?" ucap Laura yang segera berdiri. Lalu berjalan sambil merangkul anaknya menuju rumah.
Sementara itu, Kelly tersenyum melihat Laura. Namun sebaliknya, Peter melihat Laura berjalan bersama Adam. Kelly menyadari sesuatu perihal suaminya itu. Ia kemudian menggandeng lengan dan mengangguk pelan padanya sambil mengusap bahunya.
"Kelly, ayo!" teriak Laura.
"Oke. Kami segera ke sana," teriaknya. "Ayo, jangan jangan pasang muka masam itu. Kau tak ingin Laura merasa kau tidak rela Adam kembali, kan?" ucap Kelly. Kemudian mereka mulai berjalan menyusul Laura dan Adam, serta Juddy yang sudah terlebih dahulu.