PROM 1.
Masih dengan tatapan yang mereka lontarkan satu sama lain. Kini Raga maju satu langkah yang membuat jarak diantara mereka semakin terkikis. Bukan Adara namanya jika tidak membalas tatapan Raga. Bagi Adara, tidak ada yang perlu ditakutkan dari cowok didepannya ini karena rival satu-satunya Adara untuk menunjukkan prestasi disekolahnya hanya Raga dan juga untuk membuktikan bahwa tidak semua cowok itu miliki.
"Apa kabar?" sapa Raga yang membuat dahi gadis itu berkerut bingung yang membuat Raga menyentil dahinya sampai membuat Adara mengaduh sakit.
"Apaan sih," balas Adara sembari mengusap dahinya yang memerah.
Tanpa alasan tiba-tiba Raga mengusap dahi Adara yang memerah akibat ulahnya. Usapan halus dan pelan yang membuat Adara menatap tingkah Raga yang membuatnya aneh. Raga yang merasa diperhatikan menghentikan mengusap dahi Adara dan kembali menatap gadis yang jauh lebih pendek darinya. Sembari melepas tangannya Raga mundur satu langkah.
"Jangan suka ngerutin dahi nanti cepet ada kriputnya," ucap Raga sebelum meninggalkan Adara.
Baru dua langkah Raga berbalik. "Dan jangan kebanyakkan bengong. Nanti lo jadi bego dan prestasi lo turun digantiin gue. So, selamat bersaing kembali dan gue rasa itu sekaligus ucapan selamat datang dari gue, my dear enemy?" ucap Raga dengan senyum miringnya.
"Najis. Gue nggak akan kalah dari lo Raga Tahta Megantara yang songongnya minta ampun sampe pengen gue tampol!" balas Adara dengan suaranya yang melengking.