ADELON

Ifa Shaffa
Chapter #26

Flashback

Sesekali, tak apa untuk menoleh ke belakang. Sekadar untuk belajar dari kesalahan.

Adelon - Ifa Shaffa

"Delon, setoooooppp!" pekik Adel sambil menghadang tubuh Delon dengan lengannya yang tengah ia bentang lebar.

Mendadak pekikan nyaring kekasihnya itu membuat langkah Delon berhenti. "Ada apa, Del?" tanya Delon bingung.

"Lampu merah!"

"Del, mau gue cium dipinggir jalan," celetuk Delon asal.

"Hah?!" bengong Adel dengan polosnya.

"Kita itu lagi jalan kaki. Bukan naik kendaran. Ngapain lo nyuruh gue berhenti waktu lampu merah!" Delon geram.

"Eh. Iya. Adel lupa." Adel cengengesan tanpa dosa.

"Lo itu apa, sih, yang inget. Semua lupa!"

"Ada, kok, yang Adel inget!" sahut Adel cepat.

"Gue?" tebak Delon.

"Seratussss!! Buat Delon," ujar Adel bangga.

Sementara Delon sepertinya harus menambah kadar kesabarannya menghadapi Adel. Apalagi, ini juga sudah pilihannya menjadikan gadis itu kekasihnya. Jadi ia harus siap-siap bukan, melihat dan mendengar kepolosan natural dari seorang Adella Fuzya Piuty.

***

Sepanjang perjalanan, Adel memang sama sekali tak terdengar mengeluh sedikit pun. Justru mulutnya sejak tadi tak berhenti untuk meracau. Delon yang menjadi pendengar, hanya angguk-angguk saja mengiyakan ocehan kekasihnya.

"Lo nggak haus ngomong aja dari tadi?" tanya Delon.

 Adel menggeleng. "Bilang aja. Delon mau beliin Adel minum, kan?"

"Hmm. Lo mau minum apa? Es krim?"

"Delon. Sebenarnya, es krim itu dimakan atau diminum, sih?"

"Terserah lo. Yang penting lo seneng."

"Hihi. Delon lucu," gemas Adel. "Iya. Adel mau es krim."

"Iya udah. Mau ikut masuk, atau tunggu di sini?"

"Di sini aja," sahut Adel. "Delon!"

"Apalagi?"

"Delon jangan beli minuman soda terus. Nanti perut Delon sakit."

Seperti tahu apa yang akan dibeli Delon untuk menyegarkan kerongkongannya, Adel pun sebisa mungkin mengingatkan Delon lebih dulu. Delon yang mendengarnya pun hanya tersenyum tipis dan mengangguk mengiyakan.

Gadis itu tidak menyangka. Ternyata Delon mendengarkan Adel dan tidak membeli minuman soda. Ternyata kekasihnya itu juga membeli es krim yang sama seperti Adel.

"Nih!" Delon menyodorkan es krim cokelat kepada Adel yang sudah ia buka bungkusnya.

"Makasih Delon." Adel pun menerima dengan senang hati.

"Del," panggil Delon lirih.

"Iya Delon," sahut Adel seraya memakan es krim dengan perlahan.

"Gue mau denger lo cerita waktu pertama kali ketemu gue di SMP."

Lihat selengkapnya