Adena memandang takjub sekitarnya dari balik kaca mobil putih yang Ia duduki. Parkiran yang luas, taman yang indah, lapangan yang lengkap, bangunan yang megah, semuanya tak seperti yang selama ini Dia persepsikan.
"Nah, lihat Adena.. Walaupun sekarang sekolahmu pindah ke sekolah negeri, tapi ini sekolah negeri terbaik dan terfavorit, jangan sia-siakan kesempatan mu, buat keluargamu bangga" Adena yang mendengarnya mengangguk patuh, tersenyum simpul.
"Iya nyai yai, Adena akan belajar dengan giat" Ucap Adena sambil menyalami tangan nyai dan yai nya.
Adena pun turun dari mobil, lalu berlarian kecil menuju kelas barunya sambil memandangi keliling dengan seksama. Sekolah ini benar-benar besar. Bahkan tiga kali lipat dari sekolah swasta nya dulu.
"Ngga buruk-buruk amat kok"
Bruk!
"Eh, maaf Pak, saya tidak sengaja, maaf ya Pak, saya benar-benar minta maaf, saya janji tidak akan mengulanginya lagi" Ucap Adena dengan menunduk sambil menyesal.
"Duh, baru pertama masuk udah bikin kesalahan aja!" Gerutu Adena dalam hati.
"Ya tidak apa, kamu anak baru itu kan?" Tanya guru itu. Adena hanya mengangguk.
"Perkenalkan, saya Pak Hartono, wakil kesiswaan disini, mari saya antar kamu ke kelasmu" Adena pun menjabat tangan Pak Hartono dan mengikutinya dari belakang.
Satu hal yang Adena tangkap, gedung di sekolah ini punya tiga warna. Gedung hijau di sebelah Utara, gedung merah di bagian Barat, dan gedung kuning di Selatan. Dan saat ini, Pak Hartono dan Adena menuju gedung kuning.
"Silakan masuk, Adena" Ucap Pak Hartono mempersilahkan Adena masuk ke kelas barunya. Adena mendongak, kelas 8D. Kelas yang sama dengan crushnya.
Adena masuk kedalam kelas berukuran sedang itu. Di pojok kanan depan, ada meja guru, dan kelas itu berisi 32 kursi. Semua anak menatap heran kearah Adena, tak terkecuali guru yang berada di kelas itu.
"Anak-anak, ini ada murid baru di kelas kalian, disambut dengan baik ya, saya permisi dulu" Ujar Pak Hartono, lalu segera membalik badannya.
Adena menarik nafas gugup.
"Em- Hai, assalamu'alaikum semua" Adena mengucapkan salam sambil membungkuk sopan.
"... "
"Aneh. Kok ngga pada jawab salam sih?" Batin Adena.
"Perkenalkan, nama ku Adena Sasikirana Alexandre. Biasa dipanggil Adena. Aku murid pindahan dari SMP Al-Jannah di Sidoarjo, salam kenal semua" Adena tersenyum ramah.
"Salam kenal Adena" Ucap Pak Guru berkacamata yang mungkin akan menjadi wali kelasnya.
"Saya Pak Fendy, wali kelas kamu, saya pengajar Bahasa Indonesia. Sasa, tolong masukkan dia ke grup kelas ya" Ucap Pak Fendy dengan ramah.
Mendengar namanya dipanggil, anak bernama Sasa itu melambaikan tangannya. Adena menuju ke meja Sasa dan memberikan nomer telponnya.
"Sudah ku masukkan ke grup WA ya, selamat bergabung Adena" Sasa tersenyum. Adena pun mengangguk.
"Silakan kamu duduk di sebelah Dhani ya" Pak Fendy menunjuk kursi kosong di dekat jendela. Adena menelan salivanya dengan ragu.
"O-oh iya Pak"
***
Kriing!!