Adiknja

Willa Ahma
Chapter #8

Apa Ada Yang Sudah Bisa Menebak? (Bagian 3)

Ya, di kelasku itu aku yang terpilih sebagai yang tidak ditandai asal kau tahu. Aku sering menerima pandangan tajam teman-teman kelas yang kena tanda tersebut, mereka tidak rela aku dan perempuan di kelas lainnya ada yang tidak didatangi padahal sama-sama penyuka Erza.

Merasa tidak tahan dengan situasi tidak mengenakkan seperti itu. Aku bersama dengan teman-teman lain yang tidak didatangi berkumpul untuk mendiskusikan perkara tersebut. Singkat cerita, kami setuju untuk mencoba menghentikan perselisihan ini dengan menjelaskan pada mereka tentang situasi kami, yang sangat mungkin masih belum disadari oleh mereka.

Kami terus melakukan hal tersebut walaupun usaha kami banyak yang diabaikan. Tapi kami percaya, mereka tidak benar-benar serius dalam mengabaikan. Mereka tetap mendengar dan memproses apa yang kami katakan di otak mereka. Dan pada saat kami merasa mereka mulai membuka diri. Kami segera memanfaatkan itu dengan menjelaskan semampunya, menurut pandangan kami, alasan paling mungkin kenapa ada yang ditandai dan ada yang tidak ditandai dan di bawah ini adalah intisari dari apa yang kami sampaikan ke mereka.

"Orang-orang Elisha itu sengaja membuat keadaan kita saling berseberangan. Mereka mau memecah-belah kita. Kami yang tidak didatangi dan ditandai ini hanya kebetulan mendapatkan peran tersebut, sebagai orang-orang yang disalahkan. Bisa saja kalau kalian yang beruntung, kalian yang mendapatkan peran ini, bukan kami."

Setelah itu syukurlah secara berangsur-angsur, mereka bisa menerima serta mengerti situasi kami dan masalahnya kemudian selesai tanpa terlalu berlarut-larut.

Namun, sejak kejadian ini. Perempuan-perempuan penyuka Erza tidak lagi banyak melakukan usaha mendekati Erza sesering seperti yang mereka lakukan dahulu-dahulu. Bahkan pernah suatu hari hampir tidak ada sama sekali yang melakukan pendekatan karena keberadaan orang-orang Elisha tadi. Sebagian besar dari mereka memilih untuk merelakan Erza dan mencari laki-laki lain yang sesuai dengan selera mereka yang sebelumnya menyukai Erza itu karena apanya.

Akan tetapi aku tidak mau melakukan hal putus asa seperti yang mereka lakukan. Aku masih tetap ingin lanjut, namun aku memilih untuk diam saja pada mereka, tidak cerita atau menyerukan ke semuanya untuk jangan menyerah, sebab aku tidak mau ambil risiko mengganggu hajat hidup orang banyak atas tindak-tandukku.

Karena mungkin saja, 'kan kalau ada dari kami yang turut melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan, tapi dipendamnya sendiri dihati tanpa bercerita, sebab harus menimbang-nimbang banyak hal terlebih dahulu? Semacam ketakutan menimbulkan masalah yang baru lagi diantara para penyuka Erza, contohnya seperti memunculkan kembali kejadian memecah-belah jilid dua, atau takut ada yang tersinggung atau terluka hatinya, atau barangkali mesti mengutamakan suatu hal yang lebih penting dari hanya mendapatkan satu laki-laki, seperti mulai mempersiapkan masa depan masing-masing? Sederhananya, aku menghormati keputusan atas diamnya mereka dan aku tidak mau menjadi pengganggu kelancaran hidup seseorang dengan menjadi tidak diam.

Meskipun aku tidak mengetahui siapa-siapa saja orangnya serta sejauh apa usaha yang mereka perbuat sampai sekarang, terus apakah mereka juga mengetahui tentang Elisha dengan perencanaannya mau ke mana melanjutkan sekolah.

Oh, ya. Mengenai masalah di mana Elisha mau meneruskan sekolah tersebut. Ada teori lawas yang sudah hampir dilupakan di antara penyuka Erza, yakni ke mana Erza akan melanjutkan sekolah setelah ia lulus SMP ini dan jawaban paling sederhana yang kami sangat percayai bisa menjawab pertanyaan itu adalah Erza akan satu sekolah lagi dengan Elisha.

Ketika mereka mendiskusikan hal tersebut pada waktu itu, banyak yang bilang kalau semuanya sudah berniat untuk melanjutkan sekolah ke sekolah yang sama seperti yang Elisha pilih saat si Elisha lulus nanti, meski mereka dan aku sendiri belum tahu Elisha mau ke mana melanjutkan pendidikannya saat itu. Tapi sekarang aku tidak mempersoalkan mereka tahu atau tidak tahu Elisha kemana mau menyambung sekolah, yang penting diriku sendiri sudah tahu dulu Elisha akan lanjut ke sekolah mana.

Lihat selengkapnya