Adiknja

Willa Ahma
Chapter #22

Arrgh!! Kumohon jangan Di Dekat Fotoku!

Ibu itu kemudian mengambil kartu pendaftaranku tadi dan kumpulan cetakan pas photo ukuran 2x3 satu lembar dari berkasku lalu pas photo itu dia tempelkan ke suatu bagian di atas kertas kartu pendaftaran tersebut, dia menulis sesuatu di sana kemudian ia beri stempel pada bagian-

Arrgh!! Kumohon jangan di dekat fotoku!

Ah ... dia sudah memberikannya.

Ibu itu kemudian mengembalikan kartu tersebut pada Bibi. "Nanti tes wawancara. Wawancaranya nanti face-to-face."

Eh? Tes wawancara? Face-to-face? Mendengar hal itu aku langsung panik. Aku kemudian menyikut pelan bibi dari belakang, bermaksud untuk menanyakan perihal tes wawancaranya itu seperti apa, namun bibi tidak pekaa!

"Bawa kartu pendaftaran ini, nanti ditandangani petugas di sana. Silakan menunggu panggilan ya, bu, ya." Tambah ibu itu masih dengan nada bergurau.

Aku menyikut pelan bibi lagi. Paham-pahamlah, Bi! Tanyakan soal tes wawancara itu!

"Di-di ruangan mana, ya? Tes-nya?" Tanya bibi. Sambil menghindari sikutanku

Aduh! Bukan itu! Aku ingin tahu apakah ada pengecualian untuk tes wawancaranya! Tapi sudahlah. Aku tidak tega menyiksa bibi yang sudah terlihat kengerian.

"Tes wawancara di sana, Bu Amara." Beliau menunjuk jarinya lurus ke arah belakang kami terus kami menengok ke belakang, melihat telunjuk tersebut yang mengarah pada bangunan di luar kelas yang berada di paling ujung, yang di antaranya ada lapangan basket dan lapangan voli.

"Lab Akuntansi." Tambah ibu itu lagi.

"Ah, itu. Baik, terima kasih, bu. Kami permisi dulu." Jawab bibi sambil memberi senyuman.

Lihat selengkapnya