Adiwarna

ahmad hannan muzakky
Chapter #2

Al-Huda


Huda sudah ditinggalkan oleh ayahnya sejak masih kecil. Ayah Huda mengalami kecelakaan ketika umur Huda baru menginjak 3 tahun. Ayahnya mengalami kecelakaan pada saat sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya dari kantor. Hari itu Huda baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 3. Semua orang pasti mengharapkan sebuah hari yang ceria Ketika berulang tahun, seperti kado ulang tahun dan dapat berkumpul dengan keluarga. Berbeda dengan Huda, justru kabar buruk yang ia dapatkan. Ketika bahagia yang diharapkan, justru kabar duka yang didapatkan duka yang datang.

Semenjak itu, ibunya mulai beralih menjadi tulang punggung dan kepala keluarga, ekonomi mereka mulai merosot karena tidak adanya sosok ayah dan kepala keluarga yang harus mencari nafkah. Ketika menginjak SMP, Huda hampir saja tidak ingin melanjutkan pendidikanya karena ia khawatir terhadap Kesehatan Ibunya dan lebih memilih untuk mencari uang tambahan. Mendengar pernyataan tersebut, Ibunya tidak ingin Huda untuk memilih mencari uang diumur yang terbilang masih kecil, ibunya ingin Huda unuk tetap melanjutkan pendidikannya hingga kuliah agar bisa mendapatkan kerja yang layak dan dapat membantu keluarganya lebih baik.

Huda dari kecil sudah memiliki cita-cita, jika ia ingin mengunjungi Istanbul, Turki. Huda sudah dari dulu mengaggumi kisah pahlawan islam yaitu Sultan Mehmed Muhamad al-Fatih. Ia kagum dengan perjuangan Muhammad al-Fatih yang dapat menaklukan Kontstatinopel ketika baru menginjak umur 21 tahun yang terbilang sangat muda bagi seorang sultan dan pmimpin pasukan.

Lihat selengkapnya