Akon mengamati layar pemindai molekuler dan mengangguk. “Pindaian menunjukkan materi genetik berhasil mengendalikan mutasi DNA pada area target,” katanya. “Perubahan yang terjadi dengan baik. Struktur genetika kembali optimal, dan efek samping yang merugikan telah dihilangkan."
Akon kemudian berpaling ke Primus. “Apa yang kamu rasakan sekarang?”
"Badan saya menghangat, dan kepala saya agak pening," jawabnya.
"Sepertinya tubuhmu menyesuaikan diri dengan cepat," kata Akon.
"Ya, saya merasa baik-baik saja. Saya tak merasa ada perbedaan."
Akon memandang Primus dalam-dalam.
“Primus, saya akan menanamkan nanochip pengendali energi di tengkukmu,” kata Akon. “Nanochip ini dirancang berinteraksi dengan sistem saraf dan sel-sel tubuhmu, sehingga kamu bisa memerintahkannya mengatur kekuatan dan menanggapi keadaan dengan cepat dan efektif.”
Primus mengangguk. “Silakan,” katanya. Dia membiarkan Akon dibantu lengan robotik melakukan injeksi di leher belakangnya. Primus merasakan tengkuknya gatal sejenak.
Akon mengatakan bahwa nanochip sudah tertanam di tengkuknya.
"Bagaimana cara kerjanya?"
"Nanochip ini berfungsi menerjemahkan fungsi otakmu, sehingga kamu bisa memerintahkan sel-sel tubuhmu menyerap sumber energi di sekitarmu, kemudian menggunakan atau melepaskannya jika dibutuhkan,” jelas Akon.
“Melepaskan, maksudmu menembakkannya?”
“Benar. Terutama dalam situasi ketika kamu menghadapi ancaman yang besar,” jawab Akon menegaskan.
“Kemampuanmu sebenarnya telah melebihi kemampuan manusia biasa, bahkan melampaui spesies kami pada umumnya. Tapi nanochip ini melipatgandakan kekuatanmu,” kata Akon.
“Caranya?” tanya Primus.
“Kamu bisa memerintahkan nanochip mematerialisasi kostum khusus yang berfungsi sebagai zirah pelindung untuk menghadapi lingkungan ekstrem atau situasi berbahaya lain seperti dalam pertempuran. Dengan begitu, kamu dapat memanfaatkan kekuatanmu dengan lebih efisien.”
“Boleh saya coba?”