ADR: Artificial Distance Relationship - Hubungan Jarak Buatan

WN Nirwan
Chapter #7

Siapa yang Dapat Dipercaya?

Sultan mendapatkan laporan dari ART-nya bahwa dari dalam kamar Rindu, terdengar suara lebih dari satu orang. Padahal Rindu hanya tidur sendirian di dalam kamar tersebut.

 

“Suara orang yang satu itu mirip dengan suara Pak Ridwan,” lapor si ART pada Sultan yang baru saja menyelesaikan pertemuaan daring di ruang kerjanya.

 

Sultan mengerutkan kening. Ridwan masih menghilang, sehingga tidak mungkin ia berada di dalam kamar bersama istrinya. Atau, ada sesuatu yang Rindu sembunyikan?

 

Pada akhirnya, Sultan memutuskan untuk memeriksa sendiri laporan ART-nya. Dengan hati-hati, ia mengetuk pintu kamar Rindu.

 

“Ini aku, Sultan,” kata Sultan.

 

Ia menajamkan pendengarannya. Namun—tak seperti ART-nya—tidak mendengar suara apapun dari dalam kamar. Mungkinkah Rindu sudah tidur dan yang didengar oleh ART adalah suara dari TV atau ponsel yang menayangkan web drama?

 

“Sebentar, Bang,” sahut Rindu dari dalam kamar. Rupanya ia masih terjaga.

 

Tak lama kemudian, Rindu membuka pintu. Ia tampak keheranan melihat Sultan yang malam-malam menemuinya.

 

Meskipun Rindu sedang menginap di rumahnya, Sultan tak lantas memasuki kamar istri dari sepupunya itu. Ia hanya berdiri di depan pintu untuk menanyakan perihal suara-suara yang didengar oleh ART-nya.

 

“Saya nonton drama di ponsel, Bang. Volumenya terlalu kencang, ya?” jelas Rindu.

 

“Ah, tidak juga. Hanya, katanya, suaranya mirip suaramu dan Ridwan. Maaf ya, aku pikir ada orang yang masuk ke dalam kamarmu,” balas Sultan, “kalau begitu, aku ke kamar dulu. Kau istirahat saja.”

 

“Iya, Bang. Maaf sudah membuat Bang Sultan khawatir,” kata Rindu lalu menutup pintu kamarnya.

 

Sultan beranjak meninggalkan kamar Rindu, namun berhenti sejenak setelah beberapa langkah. Ia menoleh ke pintu kamar yang sudah tertutup, lalu melangkah lagi untuk kembali ke ruang kerjanya.

 

Di ruang kerjanya, Sultan mengamati apa yang ditayangkan di monitor kamera, terutama kamera yang berada di kamar Rindu. Tampak Rindu sedang santai merebahkan diri sambil menonton drama di ponselnya.

 

Sultan lalu memundurkan waktu kamera pengawas tersebut hingga setengah jam sebelum ia mengetuk pintu kamar Rindu. Lagi-lagi, hanya ada rekaman Rindu yang ternyata hanya menikmati tayangan drama di ponselnya. Tidak ada tanda-tanda pria yang suaranya terdengar hingga ke luar kamar.

 

“Apa aku yang terlalu waspada, ya,” gumam Sultan sambil mengalihkan pandangan dari monitor.

 

Sultan meraih ponselnya lalu menghubungi sebuah nomor. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, namun suara yang menjawab panggilan di seberang sana terdengar tegas. Sama sekali tak terdengar kantuk dalam suaranya yang berat dan dalam itu.

 

“Jika ini mengenai orang bernama Roman itu, aku masih mencari tahu latar belakangnya. Seorang pembunuh bayaran tak akan mengaku begitu saja. Kecuali jika ia memang berniat menakuti istri sepupumu itu,” sahut pria di seberang sana tersebut.

Lihat selengkapnya