Awalnya, Made juga kesal melihat Serena tidak kapok-kapok menghasut Clara. Dia tahu alasan sebenarnya penyelenggara menginginkan adiknya. Clara adalah potret gadis desa yang cantik dan lugu. Meski di Roys La Rane kecantikan memiliki reputasi jauh dibawah kekuatan. Tapi setidaknya, Clara akan memberikan nuansa bagus di TV. Tapi sekarang, setelah adiknya mengatakan alasannya ingin ikut acara itu dengan imbalan pengobatan ibunya, tidak ada yang bisa melarang.
Ibu mereka, bukan tipe orang yang mengekang keinginan anaknya. Ayah mereka, merasa itu jalan tercepat untuk mengangkat salah satu beban dari pundaknya. Lagipula, itu hanya acara TV biasa. Segalanya aman, meski memang kadang mencekam. Tapi dia tahu Clara bukanlah penakut.
Sementara Made juga sudah letih karena sering disuruh menggendong ibunya di tengah-tengah kegiatan belajarnya untuk mempersiapkan ujian masuk universitas di kota.
Malam itu juga, Serena mendapatkan kepastian dari Clara.
"Aku ikut. Apa yang perlu kusiapkan selain uang?"
Serena tersenyum lebar, dan sudah seperti akan memeluk Clara jika saja Made tidak berada di antara mereka di ruang tamu temaram itu. Ibu Clara sudah tidur, sementara ayahnya belum pulang.
"Terima kasih," kata Serena akhirnya.
"Bagaimana aku menyiapkan terima kasih?"