Aegis of Us

Arslan Cealach
Chapter #2

Den

Beberapa tahun telah berlalu sejak pertemuan pertama yang menyimpan sejuta kenangan itu.

Sepulang sekolah Masanton akan menunggu Klevin di gerbang. Ia harus selalu datang terlebih dahulu. Merupakan kewajiban pelayan untuk memberi yang terbaik bagi tuannya. Ia pelayan. Klevin majikan. Sama seperti saat pertama.

Klevin keluar bersama anak-anak sekelasnya. Masanton yang menyadari itu langsung merendahkan pandangan dan sedikit membungkuk. "Biar aku bawain tasnya, Den," tawarnya penuh sopan santun.

Bukh. Tanpa ragu Klevin menonjok perut Masanton. Lambung pemuda berwajah datar itu seperti akan meloncat keluar dari perutnya yang sixpack. "Udah berapa kali gue bilang nggak usah manggil gue kayak gitu lagi, heh?" tanya Klevin dengan tatapan ala aktor Crow Zero saat ngajak gelud.

Pemuda ber-eyepatch itu menahan nafas. Menahan sakit tonjokan Klevin. Rasa sakitnya merambat hingga punggung. Wajahnya memerah. Ia terbungkuk-bungkuk berjalan mengikuti Klevin menuju jalan raya.

"Ampuni hamba, Den," pohonnya.

Klevin menepuk dahinya sambil menghela nafas putus asa. Ini anak memang tidak bisa diberi tau. Sudah sembilan tahun mereka saling mengenal. Entah sudah berapa kali ia mengulangi larangan yang sama.

Jangan... panggil... gue... dengan honorifiks!

Lihat selengkapnya