Aero school

Rain Dandelion
Chapter #32

MISTERIUS

Ketika mereka memasuki kamar rawat Vanka, sudah ada Jasmine dan juga Matahari Angelina—istri Dokter Ranka, yang setia menemani Vanka.

Ini adalah pertama kalinya Ave melihat kondisi Vanka dalam jarak dekat. Tubuhnya tak bisa dicegah untuk tidak tremor. Badan Vanka masih dipenuhi lebam biru, bahkan lengan kirinya terdapat luka bakar yang cukup besar dan kondisinya belum ada kemajuan sampai sekarang.

Rasa bersalah kembali mencuat sampai terasa mencekik pernapasannya.

Andai dirinya tak terlalu mencampuri urusan orang lain dan menyeret temannya sendiri, pasti musibah ini tak akan terjadi.

Rovero mengeratkan genggamannya, seakan mengerti perasaan Ave.

"Belum ada kabar baik, Kak?" Regan mewakili pertanyaan mereka semua. Dan dijawab dengan gelengan kecil oleh Kak Angel.

Wajah Jasmine tak pernah terlihat ceria lagi semenjak Vanka kecelakaan, gadis SMA itu pasti sedih sepanjang hari.

Ave berjalan mendekatinya dan menepuk pundaknya pelan.

"Maafin gue, Jas. Gara-gara gue Vanka jadi begini," bisik Ave penuh rasa bersalah, sedangkan Jasmine menggeleng pelan.

"Bukan salah siapapun, Kak. Udah ketentuan Tuhan Bang Vanka kayak gini. Kita berdoa aja ya, kak. Menyalahkan diri sendiri juga nggak akan merubah keadaan jadi lebih baik." Bocah yang biasanya selalu ceria dan meramaikan suasana itu kini berkata dewasa dengan wajah sendunya.

Jasmine bangkit dari duduknya dan berbisik di telinga Ave tanpa ada yang mendengar selain mereka berdua.

"Aku ada info baru, Kak. Ikut aku bentar." Setelahnya Jasmine sudah pamit keluar kepada Angel, disusul Ave dengan diikuti tatapan penasaran dari Amora.

"Keluar bentar," ucap Ave singkat tanpa memperdulikan tatapan yang lain.

Jasmine mengajaknya menuju kantin rumah sakit yang sedang sepi, mereka duduk di kursi paling pojok.

Jasmine mengeluarkan laptop dari ransel yang sedari tadi dibawanya. Ia menyalakannya dan langsung membuka salah satu file.

"Aku berhasil dapet ini tadi malam, kak," ucapnya sembari menunjukkan kepada Ave sebuah video CCTV berdurasi 3 menit yang menampilkan rekaman secara jelas waktu Vanka kecelakaan.

Berawal dari tiga motor yang saling berkejaran dan Ave yakini paling depan adalah Vanka—melihat dari motor besarnya yang sangat Ave hafal, setelahnya Vanka terlihat membelokkan laju motor secara tiba-tiba menuju pembatas jalan. Tubuh dan motornya meluncur jatuh ke dalam jurang, tak terlihat kamera CCTV.

Yang membuat Ave menajamkan pandangan adalah setelah itu kedua pengejar terlihat menepikan motor dan mendekati pembatas jalan. Salah satu dari mereka mengeluarkan pistol dari balik baju dan menembaki sesuatu di bawah jurang—yang tidak terlihat kamera. Beberapa detik kemudian terlihat api ledakan dari dalam jurang yang cukup tinggi sampai terlihat di permukaan jalan. Video selesai.

"Potongan yang terakhir ini nggak ditunjukkin sama polisi, kak. Dugaan terakhir mereka cuma Bang Vanka dikejar preman dan kecelakaan jatuh ke jurang. Tapi, mana mungkin preman jalanan sampai bawa pistol. Aku yakin pasti mereka orang-orang misterius yang sangat berbahaya." Penjelasan Jasmine cukup membuat Ave menelan ludah. Ia sempurna paham apa yang terjadi dengan kecelakaan Vanka.

Lihat selengkapnya