AFEKSI

Erisa Vindia
Chapter #9

Rumah

Terlalu indah untuk dilupakan

Terlalu menyayangkan untuk jadi kenangan

Andai setiap peristiwa dapat diulang

Aku ingin terus memutar

Aku ingin pergi ke tempat yang lebih indah dari puncak dan lautan, pintaku tanpa pikir panjang.

Tidak perlu, di sini saja sudah indah. Kau lihat burung dalam sangkar itu? Sebenarnya mereka bisa saja terbang kemana pun yang mereka mau, tapi sejatinya rumah adalah tempat paling indah.

Seperti itu pula, kau adalah rumah bagiku. Meski di luar sana banyak sekali tempat yang menakjubkan, kau adalah satu-satunya tempat tujuan. Sebuah gubuk tua akan lebih nyaman dari istana jika dibangun dengan cinta. Semua manusia memiliki kekurangan, dan orang yang menerima kekuranganku adalah duniaku. Dia adalah sebuah nyawa dan nafas yang kini menjadi kebutuhan yang harus kupenuhi.

Tidak lelah jariku menyentuh kata, karena dia adalah objek nyata. Ini bukan tipuan atau pengandaian, ini kisahku yang harus kalian tau. Bahwa sejatinya kesedihan itu tidaklah melekat sejati, itu semua akan berganti. Begitu pula kebahagiaan. Aku sadar ini tak selamanya. Namun, aku juga tidak resah karena dia bilang manfaatkan saja waktu yang ada. Jika saja saat bahagia, aku terus memikirkan kesedihan itu, kapan aku akan benar-benar merasa bahagia?

Lihat selengkapnya