Malam itu, aku sungguh merasa kelelahan karena hari ini aku sekolah full day dan ditambah lagi dengan ekstrakurikuler yang kuikuti hingga sore hari. Dan aku baru bisa sampai ke rumah pukul 18.30 WIB. Seperti hari biasanya, aku pun bergegas untuk mandi dan melaksanakan ibadah segera. Kemudian, saat aku sedang bersantai karena kelelahan, terdengar suara notifikasi masuk berdering di HP ku. Dengan segera aku pun membukanya, untuk memastikan siapa yang mengirimiku pesan. Ternyata itu adalah Putri yang mengajakku pergi bermain, mungkin dia tidak punya teman untuk diajak pergi sehingga dia mengajakku.
"Andrii ... " terdengar suara ibuku memanggil dari arah dapur. Segera aku menghampirinya dengan tergesa - gesa. "Ada apa buk ... tumben - tumbenan manggil Andri jam segini?" kataku. Ibuku pun bersahut "Kamu keluar gak malem ini? Ibu mau nitip beliin bahan - bahan buat masak. Ibu lupa beli tadi." Aku pun menyanggupi, kan memang sebenarnya aku mau main juga dengan Putri, maklum Ayahku sudah lama meninggal saat aku masih di tingkat dasar, jadi kalau Ibu minta bantuan apapun pasti ke aku.
Aku pun segera pergi sambil membalas pesan dari Putri untuk menemuinya. Cukup lama perjalananku ke tempat kami akan bertemu. Selama di perjalanan, aku pun memikirkan tentang Putri. Putri Nawangsari adalah murid populer di sekolahku. Dan beruntungnya aku, dia adalah teman sekelasku yang sesungguhnya aku pun juga menyukainya seperti orang - orang lain yang melihatnya. Paras cantik nan jelita yang ia tampakkan ke semua orang, layaknya memancarkan cahaya dari timur.
Di tengah pikiranku yang sesak akan Putri saat perjalanan, tiba - tiba kulihat parasnya melintas di jalanan tepat di depanku. Aku pun segera menepikan motorku, untuk memastikan itu Putri atau bukan. "Tadi kayak baju Putri yang biasanya dia pakai ... apa itu benar dia? Tapi tidak mungkin dia ada disini ... tentu saja dia sudah menungguku ... lalu apa yang kulihat tadi." Di tengah pikiranku yang dipenuhi tanya, dering HP ku mengusiknya. Notif dari Putri yang menungguku, "Ndri, kamu dimana sih ... aku dah nunggu lama banget ... cepet lah sampe ... gua mo cerita nih." Katanya. Kalau dia sudah menungguku lalu siapa tadi yang lewat? Mungkin karena aku terlalu melamun karenanya sehingga tak sengaja, khayalanku menjadi kenyataan. "Iya2 ... ni dah mau sampe ... " kataku padanya.
Secepat kilat aku pun mendatanginya. Dengan cepat aku pun sampai di sana. Aku pun langsung mencari di mana dia duduk. Tiba - tiba aku melihat sosok perempuan berbaju merah merekah, duduk di salah satu kursi. Dan kupikir, itu baju Putri biasanya ... tapi sekilas terlintas di pikiranku, bukankah itu Putri yang di jalanan itu ya. Saat aku terlarut dalam lamunanku, tiba - tiba sosok perempuan dengan senyuman tipisnya merekah menyapaku. "Andri ... sini ..." suara yang khas aku kenal akrab. "Oh hai" kubalik sapa manisnya kepadaku. Aku pikir ini waktu yang tepat aku dapat mengenal lebih jauh terhadapnya. Akan kunikmati malam romantis ini dengannya, sosok yang aku dambakan kedatangannya.