After Ecstasy

Varenyni
Chapter #1

Prolog

Dengan pandangan kosong, pemuda itu menatap orang-orang yang berlalu lalang di jalan setapak. Mereka tampak sibuk, mondar-mandir sembari membawa tas, anak-anak kecil yang berlari-lari sembari tertawa, para remaja yang seumuran dengannya---memakai seragam putih abu-abu---berbincang-bincang dengan temannya yang lain, berangkat sekolah bersama. Mereka semua punya tujuan. Sedangkan pemuda itu tidak.

Dia menunduk, seragam putih abu-abu miliknya lusuh, kusam dan terkesan dekil, tidak seperti remaja-remaja tadi---pakaian yang disetrika rapi dan bersih. Di dada bagian kiri bajunya, yang seharusnya ada name tag-nya itu tampak kosong. Sehingga pemuda itu tidak tahu siapa namanya.

Dia tidak bisa ingat nama, keluarga, teman dan dia tidak mengingat siapapun. Tidak tahu apapun, bahkan ia tidak punya seperkian persen kenangan tentang hidupnya. Dia tidak tahu apa tujuan hidupnya---bahkan ia tak yakin apakah dia bisa disebut hidup. Yang dilakukannya selama ini hanyalah mondar-mandir tanpa tujuan.

Pernah suatu waktu pemuda itu berusaha mengingat sesuatu, setidaknya keluarganya, tetapi hasilnya tetap nihil. Rutinitasnya setiap pagi---mungkin setiap waktu---adalah berdiri di tengah-tengah jalan setapak, mencari remaja yang menggunakan seragam yang sama dengannya, mungkin saja mereka tahu siapa pemuda itu sebenarnya. Walau hal itu terkesan aneh.

Namun mereka tidak menghiraukan pemuda itu, walau ia sudah berteriak-teriak di depan muka mereka, tetap saja mereka tak acuh seolah-olah pemuda itu tak terlihat. Lama kelamaan pemuda itu lelah dengan semua ini, dia muak dengan manusia-manusia yang sombong dan mengabaikan eksistensinya di dunia ini.

Pemuda itu berjalan pelan di antara orang-orang sibuk itu, berlawanan arah. Dia mendongakkan kepala, langit kelabu menggantung rendah di langit, membuat suhu tidak sehangat kemarin, mungkin sebentar lagi hujan turun.

Orang-orang berjalan melewatinya, tergesa-tesa, apalagi saat tetes hujan mulai turun. Pemuda itu tidak tahu apakah dia harus membenci hujan karena kata orang-orang hujan bisa membuat badan mereka sakit. Namun menurut pemuda itu tidak, hujan tidak pernah bisa lagi menyakitinya.

Lihat selengkapnya