Seorang gadis berjalan sembari menggeret koper birunya. Matanya birunya berkelana menelusup diantara kerumunan manusia yang berlalu lalang membawa koper atau tas mereka. Dia Alena Aurora Queenston Margareth yang baru saja tiba di negara kelahirannya setelah bertahun tahun hidup di negara orang. Senyumnya mengembang begitu melihat seorang pria dengan swetter hitam tampak memainkan handhponenya, bersandar didinding tanpa terganggu dengan orang orang yang berlalu lalang didepannya.
Alena sangat mengenal pria itu, orang yang sedari tadi dicarinya, meski masker hitam menutupi wajahnya juga topi yang berada dikepalanya menutupi rambut pirangnya. Yah, pirang dia bisa melihat warna rambut pria itu, terlihat dari beberapa helai rambut yang sedikit keluar dari topi yang dikenakannya.
Dia berjalan mendekati pria muda itu tanpa memanggilnya berniat mengejutkannya. Sampai didepan lelaki muda itu Alena tersenyum licik.
"Dorr!"
Pria itu mengangkat kepalanya, mengalihkan atensinya dari benda pipih di genggamannya menatap Alena datar.
Alena mengerucutkan bibirnya melihat ekspresi pria dihadapannya yang sama sekali tidak terkejut. "Lo kok gak terkejut sih!" Tanya Alena kesal, mensedekapkan tangannya didada menatap pria didepannya dengan wajah kesal.
"Karena lo bodoh," balas pria didepannya dengan muka coolnya. Mata biru pria itu memandang Alena remeh dengan senyum mengejek dibalik maskernya dan Alena menyadari itu membuatnya merasa sebal.
Dengan santai lelaki muda itu berjalan meninggalkan Alena yang masih terus memandang pergerakannya dengan kesal tanpa berniat mengikutinya, tangannya masih ia sedekapkan didada.
Langkah kaki pria itu berhenti sejenak, "Lama gue tinggal," ucapnya santai lalu kembali melanjutkan langkahnya.
"Dasar Kakak Laknat!" Umpat Alena kesal.
Yah pria yang ia umpat tadi tak lain adalah kakak kandungnya, Alan Sky Kingston Mckenzie yang selalu bisa mengontrol emosinya. Alan dan Alena memang tidak memiliki hubungan dekat, dikarenakan mereka telah terpisah sejak kecil. Perceraian Chris McKenzie dengan Laurent yang tak lain daddy dan mommy Alan dan Alena mengakibatkan mereka tinggal terpisah. Alan, kakaknya tetap tinggal ditanah kelahirannya dengan sang daddy. Sedangkan Alena ikut mommynya melanjutkan hidup di negara orang tepatnya tanah kelahiran mommynya tempat nenek dan kakeknya berada.
Alena hanya sesekali mengunjungi daddy dan kakaknya ketika libur sekolah. Hingga kini disaat mommynya-Laurent hendak menikah lagi dengan pria pilihannya, Chris daddynya menyuruh Alena untuk tinggak bersamanya. Alena sama sekali tidak menolak, lagi pula dia memang kurang menyukai ayah tirinya.
"Cepetan dong lama banget sih lo!" Alan menyenderkan tubuhnya pada mobil mewahnya menunggu Alena yang sedang memasukkan kopernya kedalam bagasi denagn terus mengumpat.
"Ck, makanya bantuin dong" decak Alena. Alan tak menggubrisnya memilih masuk kedalam mobilnya begitu Alena selesai memasukkan kopernya.
Hening...
Alan sibuk menyetir, Alena sibuk memperhatikan jalanan yang dilewatinya, membandingkannya dengan beberapa tahun lalu.
Alan sendiri bingung mencari topik pembicaraan mengingat dia tak terlalu dekat dengan Alena.
"Ck ngapain sih lo ngambil penerbangan malam, nyusahin gue aja," decakan Alan mengalihkan atensinya dari jendela mobil menatap sang kakak yang fokus menyetir dengan wajah datar.
"Hmmm Biasalah mom seharian nempel terus sama aku kaya perangko terus maksa-maksa ngambil penerbangan malam," jawab Alena mencebikkan bibirnya.
"Lagian kenapa sih kalo malam? Kaya orang sibuk aja lo" lanjut Alena lagi.