After Met You

Shofiyah Azzahra
Chapter #4

Toilet

Pagi yang biasanya dimulai dengan ketenangan kini berubah menjadi kerusuhan. Pagi baru di mansion mewah, sangat berbeda dengan pagi biasanya dirumah ibunya.

Setelah mandi, membereskan buku, kekamar mandi lagi menuntaskan panggilan alam bersiap siap, sarapan panecake buatan mommy minum susu lalu berangkat sekolah menggunakan bis, kebiasaan yang selalu dilakukan Alena. Namun sayangnya kebiasan itu tidak lagi bisa dilakukannya di mansion mewah ini. Alena harus mengubur pagi indah dan damainya yang kini berubah menjadi kacau dan buruk.

"Hey Alena cepatlah! Ck kau lama sekali dasar kebo! Hey kau mau membuatku terlambat hah! Dalam 10 menit kau tidak keluar kau akan aku tinggalkan!" Segala macam gerutuan Alan dari balik pintu. Sedari tadi tepatnya 2 menit lalu pintu kamar Alena terus menimbulkan suara. Siapa lagi dalangnya jika bukan Alan kakaknya yang hanya beda 1 tahun itu.

Mengapa Alan memakai aku-kau, jawabannya karena semalam tanpa sadar Alan berbicara dengan Alena dihadapan daddynya. Chris memarahi habis habisan putranya, menurutnya sangat tidak sopan sekali mereka seperi orang asing saja. Dengan ancaman mencabut izin balapan liar dan menjodohkan Alena, akhirnya mereka sepakat memakai aku-kau bukan kamu, seperti orang pacaran saja jika kamu. Chris hanya pasrah menghadapi dua manusia dengan gengsi tingkat tinggi. Alan dan Alena tidak mau mengambil risiko dengan berpura pura didepan daddy mereka tahu mata daddy mereka itu terlalu banyak tersilap sedikit mereka akan ketahuan. Jadi mereka memutuskan memakai aku-kau dimanapun dan kapanpun.

Jam enam tepat masalah dimulai. Dengan datangnya Alan, menggedor-gedor pintu itu seakan terjadi suatu masalah besar. Meneriaki dan mengumpati Alena seakan akan dia kehabisan waktu. Oh ayolah ini baru jam 06.00 masih ada banyak waktu, bel berbunyi jam 07.30 sedangkan jarak mansion kesekolah hanya 30 menit jika macet dan hanya 20 menit jika balap. Dan yah Alena yakin Alan memilih pilihan kedua. Seperti saat ini, dibanding mobil mewah Alan justru memilih motor mahalnya untuk berangkat sekolah.

"Peganganlah yang erat, pakai helm mu dengan baik jika tidak ingin rambutmu seperti tersengat listrik nantinya,"

Ayolah jika tidak mengingat daddy yang sudah berangkat dari jam 05.00 pagi Alena tidak akan meminta tumpangan Alan. Ingin meminta tolong supir tetapi lagi lagi Chris membatalkan rencan itu. Lelaki paruh baya itu melarang keras supir dan satpam mansion mengantar Alena kesekolah. Juga lagi-lagi mengancam kedua anaknya.

Sudahlah pasrahkan saja pada Tuhan, mungkin memang seperti ini takdirnya.

Brummm...

Sontak Alena memeluk Alan erat-erat, kakaknya ini memang sedikit kurang waras, dia tahu jalanan memang sepi tapi tidak seperti ini juga, ini tetaplah jalan raya bukan arena balapan.

"Hey mengapa kau memelukku!" Teriak Alan dari balik helmnya.

Lihat selengkapnya