"Alan lo ngapain disini?"
***
Suara itu, Alan mengenalnya, 'mampus gue'
Alan menolehkan pandangannya, terlihat Liam yang memandangnya tajam, keningnya berkerut tanda kebingungannya.
Alan buru buru merogoh sakunya mengambil dompetnya, "ekh i..ini anu, gue mau ngembaliin ktp nya, hehe," cengirnya.
Alan membuka dompetnya mengambil salah satu kartu asal, menggenggam kartu itu agar tak terlihat. Alan menaikkan tangan Alena yang dipengangnya memaksa tangan itu menggenggam kartu yang diberikannya. Liam yang melihatnya merasakan panas dihatinya begitu tangan Alan menyentuh tangan Alena. Entah alasan panas itu dia tidak menyadarinya.
"Gue duluan," Alan melangkahkan kakinya hendak meninggalkan mereka tapi dia sedikit membisikkan kata tepat ditelinga Alena, "Jangan buka genggaman tangan lo, kalau gak mau ketahuan," bisiknya lalu melenggang pergi.
Alena mengerutkan keningnya, memangnya kenapa kalau dibuka? Kartu apa ini? Perasaan ktp gue gak ada sama dia? Kok ninggalin gue sih? Begitu banyak pertanyaan yang singgah di benak Alena, tetapi dia memilih diam melasanakan perintah Alan toh gak ada ruginya.
Drrt...
Sebuah pesan masuk, Alena merogoh sakunya dengan sebelah tangannya, mengambil benda pipih yang menjadi alasannya.
1 new messed
Abang Laknat
Gw tggu diblkg sklh, tnya org klu gk tau.
Read.
Cih sok sibuk, batin Alena. Kembali dia masukkan benda pipih itu sekaligus kartu yang digenggamnya kedalam saku jas almamaternya. Membalikkan badannya Alena bersiap berjalan kebelakang sekolah sebelum tangannya dicekal.
"Tunggu,"
Sebuah suara membuat Alena membalikkan badannya, Alena mengerutkan keningnya bingung kala melihat Liam yang mencekal tangannya,
"Ada apa ya kak," tanya Alena sopan.
"Ehmm, emm ikut gue bentar," ujar Liam sedikit terbata. Dia bingung harus berkata apa, mengajak Alena pulang bersama? Bahakan mungkin Alena tidak tahu namanya hanya sebatas cowok yang tidak sengaja ditabrak.
Alena mengernyit bingung, menatap Liam curiga, "Mau ngapain kak?"
Melihatnya Liam serasa ingin tertawa, pasti gadis ini berfikir macam macam, "ehm gak ngapa ngapain kok, tenang aja, ada yang mau gue omongin,"
Alena menatap Liam bingung, menimbang nimbang penawaran Liam. Akhirnya dia mengangguk, "disekolah kan?" Liam mengangguk.