Namaku Adhiya Ulami, panggil saja Dia. Aku mempunyai sebuah bakat yang membutuhkan perencanaan hebat yaitu menjomblo. Di usia yang genap 18 tahun ini aku tidak pernah terikat kontrak asosiasi batin dengan agency manapun. Atau yang biasa kalian sebut pacaran. Bagiku pacaran hanyalah sebuah kesepakatan kerja antara dua hati statis untuk melebur bersama menjadi dinamis. Yang artinya pacaran hanya dibutuhkan oleh hati yang merasa sepi, lenggang tak berwarna. Padahal banyak cara untuk melampiaskan sepi tanpa perlu menggadaikan hati.
Walaupun memberimu upah kebahagiaan, layaknya pekerjaan lain, pacaran juga akan membuatmu lelah. Bahkan belum ada lembaga yang mampu menjamin keselamatan hatimu dari resiko kecelakaan kerja yang selalu mengintai yaitu patah, terinjak, remuk atau deretan penghancuran lainnya. Biasanya kecelakaan kerja tersebut akan menjadi opsi pemutusan hubungan kerja sepihak yang terpaksa di setujui oleh pihak sandingan karena menimbang satu dan lain hal. Efek yang ditimbulkan tidak main-main. Ketika hati hancur, pandangan terhadap dunia juga akan ikut hancur. Tak jarang beberapa manusia merasa berjalan tanpa jiwa setelah terjadinya terminasi tersebut.
Teori di atas hanyalah sebuah pembenaran si jomblo yang bahkan tidak begitu memahami seluk beluk pacaran. Alasan sebenarnya aku menjomblo hanyalah untuk mentaati aturan indah Sang Ilahi yang tidak ingin hati hambanya patah tak berarti.
Bukan pekerjaan yang mudah memang. Sebab obstruksi yang harus kuhadapi nyata adanya, yaitu para lelaki bersenjatakan kenyamanan yang datang betubi-tubi. Maka aku membentuk sebuah delegasi khusus dengan perannya masing-masing guna menghalau para musuh tersebut. Gugus tugas ini kuberi nama PRINSIP. Berikut adalah para delegasi yang telah menunjukkan kerja nyata mereka dalam beberapa tahun ini,
HATI