After The Throne

Caroline
Chapter #1

Prolog

"Papa, papa seharusnya tidur saja. Tidak baik duduk sendirian apalagi malam-malam. Papa selalu saja tidur larut, kebiasaan papa tidak baik untuk kesehatan.” Anak kedua dari Raja Nial Satiasia yang barusan berpatroli sebagai penjaga perbatasan dengan berpakaian celana jeans hitam ketat beserta jaket yang senada dengan celananya kini berdiri di hadapan Ayahnya, Fernando Lukase Habsburg-Lorraine. Perempuan itu mengibaskan tangannya, memberitahu pada penjaga untuk meninggalkan mereka berdua.

Pria itu, Fernando Lukase V berbalik arah dan tatapan pertama tertuju pada pakaian anak bungsunya lalu beralih menatap wajah putrinya. Pria berumur berkepala empat mengernyitkan dahinya dengan mata menyipit lalu berkata, “Yeeun, seingat papa hari ini bukan jadwal kamu untuk berpatroli. Kamu berpatroli hanya tiga hari secara berurutan. Kamu berpatroli kan.”

“Jadwalku berubah,” Shieun berkata setengah kebenaran pada ayahnya, “Jadwal berpatroli adalah tugas utamaku paling penting” kedua kakinya mulai melangkah ke tempat ayahnya berdiri, “setidaknya aku memiliki tugas lain selain hanya latihan sederhana di siang hari.”

Ayah dari dua anak menyimak setiap kata-kata putrinya yang kini berdiri di sebelahnya, pria itu tahu bahwa putrinya berbohong, “Kamu masih berusia empat belas tahun. Kakak kamu bahkan baru saja melalukan berpatroli menjaga perkotaan saat berusia tujuh belas tahun.” Arah pandang Raja Nial Satiasia kembali pada pemandangan alam, sejenak menikmati hembusan angin malam, “Papa mendengar kamu kabur dari madam Bettera dan hanya memasuki kelas sebanyak empat kali. Kamu iniii, kamu tetap seorang putri, setidaknya kamu harus memiliki sedikit keagungan sebagai anak perempuan ayah.”

Mendengar kata-kata ayahnya, Shieun berusaha untuk mencari alasan yang pas dari dia yang sering kabur dari kelas tata krama tetapi Ayahnya kembali bersuara, “Sudahlah, Papa bisa menebak isi pikiran kamu.”

Shieun terdiam beberapa saat. Matanya membulat akibat terkejut dengan kata-kata ayahnya. “Papa, apakah bisa aku masuk akademi militer. Aku merasa lebih baik aku berlatih untuk membantu kakak menjaga pertahanan negara. Pangeran SeonYuho mengatakan padaku bahwa aku sangat cocok untuk bergabung sebagai prajurit.”

Lihat selengkapnya