Semua kabinet dari bagian pemerintahan, kerajaan hingga perwakilan bangsawan hadir dalam ruang persidangan sebagai saksi mata transisi pemerintahan Raja Elitera kepada Shieun Magrina sebagai bupati atas nama Raja dan wali untuk pangeran mahkota sesuai The Law Of the Regent's throne Nial Satiasia 1563 [1]
Kabinet pemerintahan yang dipilih oleh rakyat berdiri pada sisi kanannya dan kabinet kerajaan berdiri di sisi kirinya dan perwakilan bangsawan berada di depannya. Tidak ada upacara mewah pada pengangkatannya. Upacara bersifat tertutup, kepala dayang kerajaan mengikuti perintah Yang Mulia Pangeran Kerajaan Omogrot untuk membungkam orang-orang yang hadir untuk tidak menyebarkan pengangkatan bupati baru. Kepala dayang kerajaan yang juga mengurus urusan rumah tangga istana mendapat wewenang untuk mengancam siapa saja yang menentang akan keputusannya untuk mengangkat adik dari Raja Elitera Boheme Habsburg-Lorraine yang berbaring koma untuk memimpin di balik nama Raja dan pewaris selanjutnya. Wanita itu, dengan langkah serta ekspresi dingin melakukan apa yang harus ia lakukan dan mengikuti instruksi perdana menteri, memberikan sumpahnya atas nama pemerintahan lalu memulai melakukan tanda tangan dokumen sebagai bukti bahwa dia berkuasa secara sah dan menurut undang-undang berlaku.
Ernest Brunwich, sang Jenderal berdiri dengan pakaian kebesarannya tidak melepas satupun penglihatannya pada setiap orang yang yang hadir. Setengah orang yang hadir adalah orang yang ikut serta dalam tewasnya Raja Fernando Lukase V yang kini memandang putri Shieun sebagai mangsa selanjutnya. Ia juga bisa melihat kehadiran Pangeran Reuss-Ebersoft, yang menjabat sebagai Duke of OrGuar di kerajaan ini berdiri dengan sangat santai menjauh dari kerumunan dengan kedua tangan terlipat ke depan dan kepala yang menyender ke tembok. Ada rasa lega dalam hatinya melihat kehadiran Pangeran Reuss.Pangeran itu memegang janjinya, gumannya dalam hati. Ia sangat tahu bahwa meskipun lelaki itu sangat tidak peduli akan tata krama, tetapi ia akan memastikan sahabatnya mendapatkan perlindungan.
Semuanya berjalan dengan lancar, semua orang menatap wanita berusia tiga puluh tahun yang kini mendatangani surat-surat pengesahan dengan diam hingga ketika wanita itu meletakkan penanya, menyerahkan berkas-berkas penting pada anggota parlemen dan menatap mereka semua. Shieun sangat tahu bahwa setengah dari orang-orang yang hadir dalam ruangan ini adalah pilihan kakaknya. Hanya empat orang yang masih berdiri dari pemerintahan Ayahnya yang menjadi pandangan cukup lama perempuan itu kepada mereka.
Hingga ketika ia berbicara membuat semua orang yang hadir tercengang, “Satu. Aku maupun keturunanku, detik ini juga tidak memiliki hak atas suksesi kerajaan Nial Satiasia dan hak menduduki parlemen kekaisaran Holy Roman Empire.”
Semuanya ricu mendengar keputusan Raja Bupati tetapi tidak ada yang berani mengutarakan ketidaksetujuannya secara langsung membuat Perwakilan dari kabinet pemerintahan rakyat menjadi orang pertama menyatakan ketidaksetujuannya, “Yang Mulia, anda tidak bisa memutuskan sesuatu dengan hanya membalikan tangan saja. Suksesi kerajaan berada di ambang krisis besar. Melepaskan garis suksesi akan mencoreng nama kerajaan pada negeri lain. Rakyat akan menanyakan keputusan ini.”
Tetapi wanita yang berdiri saat ini telah berbeda sejak dua belas tahun yang lalu. Wanita itu tersenyum mengejek mendengar pernyataan itu kemudian berkata, “Krisis besar? Untuk apa saya harus berada dalam suksesi? Saya adalah tersangka utama dan tersangka utama bersuka rela melepaskan hak kerajaannya. Mengapa anda memprotes jika keputusan saya menguntungkan seluruh orang? “ Ia menekan setiap kata dan menegaskannya diakhir kalimat membuat Cangkoh Estyet, pria berusia lima puluh tujuh tahun terdiam.
Perdana menteri Bohemia, Victor Huvald memajukan dirinya untuk memberitahu bupati secara pelan-pelan, “Yang Mulia, hal ini harus mendapatkan persetujuan pada Kaisar Afflond”
“Yang Mulia Kaisar Afflond akan menerima keputusan saya” Balas Shieun memberikan penekanan lalu menatap pria itu. “Apa sesi pengesahan ini sudah selesai? Jika sudah aku bubarkan pertemuan untuk hari ini.” Ia tidak peduli dengan reaksi bangsawan di belakangnya setelah melangkah untuk pergi. Meninggalkan suasana yang semakin memanas.
Suara-suara ejekan menggema dalam ruangan sidang kepada Bupati Shieun
"Aku tidak mengerti mengapa Pangeran Kerajaan mengangkat kembali tersangka pembunuhan Raja perempuan Elitera."
"Aku baru pertama kali melihat Tersangka pembunuhan Raja terdahulu kembali mengisi singgasana tertinggi ketiga selama dua puluh tahun aku menjabat."
"Dunia ini semakin aneh"
"Perempuan itu seharusnya berada di penjara. Atau ia seharusnya telah dihukum mati beberapa tahun yang lalu."
"Aku sangat yakin rakyat akan mengancam keputusan ini."