Dua belas Tahun kemudian, monaco
“Yang Mulia Pangeran Omogrot lepaskan aku! Lepaskan aku pria sialan!” pemberontakan Shieun berhasil melepaskan cengkraman pria itu dari tangannya. Shieun langsung memegang tangannya yang kini berbekas kemerahan, ia meringis pelan. Dan sang pelaku tidak peduli akan perempuan itu, ia hanya menatapnya datar dan Ernest Brunwich baru menyadari bahwa cengkraman yang dilakukan pangeran kerajaan terlalu keras, Ernest merutuk sang pangeran dalam hati lalu mengusap wajahnya kasar, “Yang Mulia, maafkan saya.” Lelaki itu hendak kembali memegang tangan Shieun tetapi wanita itu langsung memukuli tangan Ernest Brunwich. Tatapan tajamnya menusuk pada kedua pria yang berada di hadapannya membuatnya mengurungkan niat untuk membantu.
Ernest Brunwich adalah Jenderal dari kerajaan Nial Satiasia dan beberapa minggu yang lalu ia mendapat perintah menangkap saudara Raja membuat dirinya tidak bisa berkata apa-apa akan perkataan Pangeran Omogrot. Ernest membiarkan wanita itu dengan aktivitasnya sendiri. Ia tidak ingin menambah masalah kepada adik dari Raja akan hal sepeleh. Tatapannya tetap pada Putri dari Kerajaan Nial Satiasia hingga ketika pendamping Raja Elitera, Pangeran Omogrot berbicara, tangan Shieun yang masih memegang tangan lainnya berhenti, “Anda benar-benar akan kembali ke istana?”
Shieun menghiraukan kata-kata kakak iparnya dan memandang Jenderal Ernest, "Mengapa kau membawaku ke sini? Orangtuaku akan sangat khawatir melihat diriku diseret oleh pria gila yang tidak tahu akan sopan santun."
Ernest Brunwich tidak bisa menjawab pertanyaan putri Shieun karena menyadari lirikan tajam pangeran Omogrot kepadanya. Ia hanya terdiam, menatap perempuan berusia tiga puluh dua tahun itu
"Ernest Brunwich, aku sedang berbicara padamu." Shieun menyadari bahwa Jenderal kerajaan hanya terdiam ketika mendapat peringatan dari pangeran Kerajaan. Ia menghela nafas dan mengusap wajahnya kasar. Memandang kakak iparnya