"Kebanyakan orang bilang, menuju sukses itu kuncinya satu. Semangat. Buktinya, aku semangat tetapi tidak juga sukses."
-. Radmila, si perempuan putus asa
🌼🌼
Langkah kaki kurusnya memiliki ritme yang tenang, namun semakin mendekati pintu itu langkahnya melemah. Kaki-kaki kurus itu seperti telah mengetahui bahwa ia membawa tubuh perempuan ini kepada keputusasaan. Sebab itu, langkah kakinya melemah.
Dirapikannya poni rambutnya yang miring ke kiri, lalu masuk ke sebuah ruangan kedap suara. Ia duduk dengan anggunnya. Pria 40-an tahun itu tersenyum lebar dan menyalami tangan perempuan di dihadapannya dan mulai pada tujuan utama mereka bertemu.
"Baik, terima kasih saudari Radmila atas kehadirannya. Kami akan segera kabari kalau saudari Radmila sesuai dengan kriteria yang kami cari," tutur seorang pria bersetelan kemeja rapi sambil mengenggam lembaran kertas berisi daftar riwayat hidupnya.
Sudah pernah ia melakukan ini, bahkan beratus kali interview kerja di sebuah perusahaan besar. Namun mereka sama saja. Ujung-ujungnya ya seperti ini, nihil. Tidak ada kabar. Tidak ada kelanjutannya. Tidak ada kesempatan untuknya.Â
Diletakkannya tas selempang mungil yang ia bawa selepas interview kerja. Lalu menangislah ia sejadi-jadinya di dalam kamar yang sempit penuh perabotan itu. Menangisnya pelan, takut isakannya terdengar adiknya yang satu kamar dengannya.Â
"Radmila! Nanti kalau sudah selesai beres-beres, bantuin Ibu masak nasi ya. Nasinya habis!" seru ibunya dari luar kamarnya.
"Iya bu, sebentar ya." katanya dengan suara bergetar.
🌼🌼
Mata wanita cantik itu berkedip-kedip, ia sesekali menggigit bibir bawahnya, pertanda khawatir karena panggilan teleponnya tidak juga diangkat dari seberang sana.
"Halo?" suara berat seorang pria akhirnya melegakan wanita cantik pemilik mata indah ini.
"Halo Gi? Aku sudah di kafe seberang kantor. Oke, jangan lama-lama. Aku harus kembali jam setengah 1," ujar seorang wanita cantik yang tampak mengobrol di ponselnya dan kembali berbincang-bincang dengan teman-teman kantornya.
Tak lama, seorang lelaki bertubuh jangkung penuh kharismatik itu datang bersama dua temannya dan bergabung dengan wanita cantik yang menelponnya barusan.