Agamotrop

Takiyara Tayee
Chapter #34

Ujung Kegelisahan

Sepoi-sepoi angin masuk, menyapa tubuh Radmila yang kurus. Berkaki telanjang, Radmila duduk di bawah pohon ek seorang diri. Menunggu seseorang menghampirinya.

"Kamu tahu, bahagia itu tidak melulu tentang materi. Ingat tidak? Ketika aku memberi kado di ulangtahunmu yang ke-tujuh. Aku hanya mampu memberimu sebuah buku cerita legenda Indonesia. Sedangkan ibu dan ayahmu memberimu boneka Barbie. Kamu suka boneka cantik itu. Tapi yang kamu bawa di atas tempat tidurmu adalah buku cerita pemberianku. Kamu selalu mengulang-ulang membacanya. Itu karena kamu sangat menyukainya."

Bapak tiba-tiba bertengger di atas ranting pohon dan mengatakan itu di saat Radmila melamun.

Radmila tidak bisa menyahuti obrolan Bapak. Dirinya menangis.

"Sukai apa yang membuatmu bahagia."

Bapak berpindah tempat ke bawah pohon dan duduk di atas rerumputan yang mengelilingi area itu.

Radmila menutup wajahnya saat sinar putih menyoloknya. Sosok pria berparas tampan itu tampak berusaha meraih tangan Radmila. Radmila mencintainya.

🌼🌼

Radmila dan Pinot telah resmi bertunangan. Hanya keluarga besarnya dan teman-teman terdekat yang mengetahui ini. Akhirnya, penantian itu terbukti. Pinot menepati janjinya untuk tidak pergi. Pinot masih menetap di samping Radmila.

Sejak bersama, Radmila merasakan kegembiraan yang tiada terukur. Pinot berhasil memikat hatinya yang telah lama layu dengan sikapnya yang hangat dan selalu ada.

Sekali-dua kali mereka berdebat karena Pinot berturut turut menghubungi Radmila hanya di waktu malam hari saja. Radmila dan Pinot telah sepakat untuk saling mengabari setidaknya tiga kali: pagi, siang, malam. Hal ini dilakukan Radmila untuk memantau Pinot dari hal yang tidak diinginkan.

Pinot tidak suka jika Radmila berbicara kasar padanya. Semuanya harus serba sopan. Bicara tinggi pun tidak diperbolehkan oleh Pinot. Namun Radmila senang, Pinot tidak melarangnya menggunakan rok pendek. Pinot justru menyukai Radmila mengenakan pakaian yang cantik dan modis. Pinot bahkan menyuruh Radmila untuk merawat wajah dan rambutnya.

Gaya hidup Radmila seolah naik kasta. Dirinya kini sangat memperhatikan penampilannya demi Pinot. Intinya, Pinot tidak suka jika Radmila tidak berdandan.

Di kantor, kini Radmila mendapatkan julukan "ibu negara" karena dandanannya lumayan heboh. Memang dasar Radmila, dia cuek-cuek saja dikatai Ibu Negara.

Siang itu, Radmila dan Pinot menghabiskan waktu libur mereka mengunjungi wahana wisata Museum Angkut di Kota Batu. Museum Angkut merupakan museum yang mengutamakan objek-objek foto yang keren, baik itu objek 2 dimensi maupun 3 dimensi.

Radmila telah berdandan super cantik. Pinot yang memilihkan baju yang membuat Radmila dilema. Hasilnya, Radmila mengenakan rok pendek renda-renda di atas lutut serta kaus panjang warna mustard diikuti riasan wajah yang agak tebal.

Pinot mengenakan kaus pollo biasa dan celana hitam panjang. Tubuhnya yang berisi menampakkan lekuk tubuhnya yang berotot. Mereka bagaikan pasangan serasi. A couple goals. Radmila yang imut-imut dan Pinot yang manis.

Mereka berjalan menyusuri museum unik itu. Berfoto ria ke deretan mobil-mobil antik dan kendaraan antik. Lalu berlanjut pada penemuan unik. Radmila memotret Pinot dan begitu juga bergantian. Lalu mereka berdua selfie bersama.

Pinot berada di depan Radmila menggandeng tangan Radmila sambil menyusuri tangga untuk menuju menara di atas sana. Ketika menyusuri tangga yang lumayan padat dikerumuni pengunjung, Radmila merasakan ada sesuatu menyentuh bokongnya.

Seorang pria 40-an menyentuh bokong Radmila dengan tangan kirinya. Sontak Radmila berseru pada Pinot.

"Sayang, ada yang sentuh pantat aku!"

Lihat selengkapnya