Setelah menghantam Gunung Dieng, berlian kosmik tidak berhenti di permukaan. Karena materialnya yang luar biasa keras dan kuat, berlian ini terus menerobos lapisan bumi menuju magma di inti bumi. Di dalam inti magma, terjadilah pertemuan langka dengan logam vibranium, yang telah tersembunyi selama jutaan tahun. Ketika berlian kosmik meleleh dan bercampur dengan vibranium, terbentuklah logam baru yang lebih kuat dari segalanya: Diamerion.
Namun, sebagian kecil dari berlian kosmik tersebut tidak meleleh, tetap utuh di tengah magma yang mendidih. Bagian yang tak meleleh ini menyerap sebagian dari vibranium, menciptakan pola garis-garis logam di atas permukaannya. Inti berlian ini menjadi sumber kekuatan luar biasa yang dikenal sebagai Corelith. Corelith inilah yang menjadi pusat energi tak terhingga, sementara sisa berlian kosmik yang meleleh bersama vibranium membentuk material baru, yaitu Diamerion, yang kelak akan menjadi kekuatan besar bagi masa depan.
Corelith terus mengeluarkan energi luar biasa dari kedalaman Bumi, sementara Diamerion mulai menyatu dengan magma dan lapisan logam lain di sekitar inti. Benturan ini, tanpa disadari, menjadi dasar dari kekuatan yang akan ditemukan oleh manusia di masa depan, sebuah sumber daya yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya. Sementara itu, gempa-gempa kecil terus dirasakan di sekitar Gunung Dieng, sebagai pertanda adanya kekuatan besar yang tersembunyi jauh di dalam bumi.
Warga sekitar pegunungan Dieng tetap menganggap bahwa letusan tersebut hanyalah kejadian alam biasa. Mereka tidak pernah tahu bahwa di bawah kaki mereka, terdapat fenomena yang jauh lebih besar dan misterius, di mana inti berlian kosmik dan vibranium bergabung membentuk material yang sangat kuat. Kedua materi itu akan menjadi kunci masa depan umat manusia.