Setelah beberapa minggu penelitian intensif, Dr. Arif dan timnya menemukan sebuah gua yang tersembunyi di salah satu lereng Gunung Dieng. Gua itu tampaknya terbentuk akibat pergerakan tektonik yang dipicu oleh aktivitas di dalam bumi. Ketika mereka masuk ke dalam gua, mereka menemukan formasi kristal yang tidak biasa. Kristal-kristal ini memancarkan cahaya lemah, seperti berkilauan dari dalam, yang membuat Dr. Arif dan timnya tercengang. Mereka segera mengambil sampel kristal tersebut untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium.
Namun, tidak semua berjalan mulus. Ketika Dr. Arif sedang melakukan pengukuran lebih dalam, tiba-tiba tanah di sekitarnya mulai bergetar hebat. Sebuah ledakan kecil terjadi, melemparkan beberapa anggota tim ke dinding gua. Tanah di bawah kaki mereka terasa tidak stabil, seolah-olah sesuatu di bawah mereka sedang bergerak. Tanpa sadar, mereka berada tepat di atas pusat energi Corelith, dan kekuatan besar mulai mengguncang seluruh gua.
"Ada yang tidak beres! Kita harus keluar sekarang!" teriak Dr. Arif panik.
Namun, sebelum mereka sempat berlari keluar, suara dalam yang misterius terdengar dari bawah gua, seolah-olah bumi sendiri sedang berbicara. Tiba-tiba, sebuah ledakan energi memancar dari bawah, menghantam kristal-kristal di sekitarnya, dan menciptakan lingkaran cahaya biru yang memancar ke langit. Energi yang memancar begitu kuat hingga membelah awan di atas Gunung Dieng, menciptakan fenomena langit yang belum pernah terlihat sebelumnya.