Dalam penelitian yang sangat rahasia ini, Anita telah berhasil melakukan eksperimen awal teleportasi partikel dengan objek kecil seperti molekul air dan pasir. Prosesnya masih rumit, dan setiap percobaan memerlukan perhitungan matematika kuantum yang mendalam untuk memastikan tidak ada kesalahan saat partikel diurai dan disusun ulang. Namun, impiannya adalah menggunakan teknologi ini untuk memindahkan objek yang jauh lebih kompleks—manusia.
Di laboratorium yang tersembunyi dari pengintaian pihak luar, Anita memimpin tim kecil ilmuwan yang berdedikasi. Mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk memperbaiki teknologi ini, terutama berfokus pada pengurangan energi elektromagnetik yang dibutuhkan dalam proses teleportasi. Jika berhasil, teknologi ini dapat mengubah cara manusia berpergian dan berkomunikasi secara mendasar.
Di saat yang sama, pengembangan neuroimplant mencapai tahap pengujian pada manusia. Neuroimplant ini memungkinkan pengguna untuk mengakses internet, berkomunikasi telepati, dan bahkan mengendalikan perangkat elektronik hanya dengan pikiran. Anita sendiri telah menjadi salah satu pengguna neuroimplant ini, memungkinkan dia untuk mengontrol peralatan laboratoriumnya dengan lebih efisien dan mengakses data penelitiannya kapan saja. Dia berharap bahwa suatu hari nanti, kombinasi antara teknologi teleportasi partikel dan neuroimplant ini bisa menjadi jembatan untuk membawa manusia ke tingkat evolusi berikutnya.
Liontin Corelith milik keluarga menjadi sumber kekuatan batin baginya. Di sela-sela penelitian, dia terus mempelajari liontin tersebut dengan berbagai metode ilmiah. Meskipun Anita belum dapat mengakses kekuatan penuh dari Corelith, dia merasa bahwa liontin itu memiliki hubungan khusus dengan teknologi teleportasi yang sedang dikembangkannya, seolah-olah Corelith adalah kunci rahasia yang belum terungkap.