Anita dan Dr. Arif mengumpulkan tim peneliti mereka. Dengan peralatan sederhana yang ada pada masa itu, mereka bersiap menuju lokasi penemuan Corelith. Hutan di sekitar Gunung Dieng menjadi saksi perjalanan mereka. Dr. Arif, meskipun sudah berusia lanjut, terlihat penuh semangat berjalan bersama cicitnya menuju tujuan yang telah lama ia impikan untuk diteliti lebih lanjut.
"Kita hampir sampai di lokasi penemuan," ujar Dr. Arif sembari menunjuk sebuah celah di antara batu-batuan besar.
Mereka tiba di tempat yang dipenuhi bebatuan vulkanik. Di sanalah, Anita dan Dr. Arif mulai menggali menggunakan peralatan mereka. Ketika mereka semakin dalam, Anita merasakan hawa panas dan energi yang memancar dari dalam tanah.