Agnitara

Corelitho
Chapter #30

Senjata Warisan dari Kerajaan Kuno

Setelah pertempuran sengit melawan Patih Suntawijaya, Agnadita merasa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Ia merasakan sebuah panggilan, bukan dari dunianya, melainkan dari kedalaman sejarah yang terhubung dengan kerajaan kuno yang muncul saat pertempuran. Panggilan itu begitu kuat, membuatnya tersentak dan tergerak untuk mencari sumbernya.

Dalam perjalanannya kembali ke reruntuhan candi di dataran tinggi Dieng, Agnadita melihat bayangan Patih Suntawijaya muncul dari kegelapan malam. "Engkau telah membuktikan tekad dan kekuatanmu," katanya dengan suara yang dalam. "Dan kerajaan kuno kami memiliki sesuatu yang harus diwariskan padamu."

Agnadita mengerutkan kening, tidak memahami maksud dari kata-kata Patih. Namun, sebelum ia bisa bertanya lebih lanjut, Patih Suntawijaya mengangkat tangannya. Dari bawah tanah, sebuah lorong mulai terbuka, memancarkan cahaya keemasan. "Ikuti lorong ini," kata Patih. "Di dalamnya, ada senjata yang dibuat dari gabungan teknologi modern dan material kuno, yang hanya bisa digunakan oleh mereka yang memiliki kekuatan sejati dari Corelith dan Diamerion."

Agnadita dengan hati-hati melangkah masuk ke dalam lorong tersebut. Dinding-dindingnya dipenuhi ukiran kuno yang bercahaya lembut, menggambarkan sejarah pertempuran para leluhur dengan kekuatan luar biasa. Di ujung lorong, ia tiba di sebuah ruang besar, tempat altar yang di atasnya terletak sebuah senjata unik. Senjata tersebut memancarkan aura yang kuat dan terlihat seperti kombinasi antara teknologi modern dan bahan kuno.

Lihat selengkapnya