Agnitara

Corelitho
Chapter #33

Perbaikan lab penelitian

Setelah Agnadita melewati petualangan di masa lalu, ia kembali ke tahun 2150. Begitu tiba, ia langsung merasa bahwa keadaan di sekitarnya telah berubah, termasuk laboratoriumnya yang tampak porak poranda akibat serangan sebelumnya. Tanpa membuang waktu, Agnadita—sekarang dalam wujud manusia biasa, Anita—segera mulai membangun kembali laboratoriumnya. Dengan tekad kuat dan bantuan teknologi yang ia kuasai, Anita mengerjakan perbaikan laboratorium secara diam-diam. Ia memilih untuk tidak menampakkan diri ke publik agar musuh-musuhnya tidak dapat melacak keberadaannya.

Dalam beberapa minggu, laboratoriumnya kembali berdiri dengan peralatan yang lebih canggih. Anita tahu bahwa musuhnya bisa datang kapan saja, dan karena itu, ia memutuskan untuk menyembunyikan semua aktivitas penelitiannya. Di balik kerahasiaan itu, Anita mulai bekerja pada senjata kuno yang diperolehnya dari kerajaan masa lalu. Ia berencana untuk memodifikasi senjata tersebut agar sesuai dengan karakter Agnadita sebagai pahlawan wanita yang tangguh. Senjata itu, yang sebelumnya berukuran besar dan tampak kurang praktis, kini dipikirkan ulang oleh Anita. Ia mulai merancang mekanisme agar senjata tersebut dapat berubah ukuran menjadi lebih kecil ketika tidak digunakan. Selama proses ini, ia juga memasukkan elemen-elemen teknologi modern untuk meningkatkan efektivitasnya dalam pertempuran.

Suatu malam, setelah seharian bekerja di laboratorium, Anita akhirnya pulang ke rumah. Keluarganya menyambutnya dengan hangat, meskipun mereka tidak menyadari apa saja yang telah dilalui Anita selama ini. Ketika mereka semua berkumpul di ruang keluarga, Anita mulai menceritakan perjalanannya ke masa lalu dan pertemuannya dengan kakek buyutnya, Dr. Arif. Ia menjelaskan tentang perjuangan mereka untuk mengungkap kekuatan Corelith dan Diamerion serta pertarungan sengit melawan berbagai ancaman.

"Jadi, kamu benar-benar bertemu dengan kakek buyutmu?" tanya ibunya penuh rasa tidak percaya namun dengan nada penasaran.

"Ya, Bu. Aku bahkan bekerja sama dengannya untuk menyempurnakan penelitian Corelith," jawab Anita sambil tersenyum. "Kakek buyut adalah seorang ilmuwan hebat dan sangat bijaksana. Bersamanya, aku mempelajari banyak hal yang akhirnya membawaku pada kekuatan yang kupunya sekarang."

Ayahnya menatap Anita dengan mata berkaca-kaca. "Nak, apa kamu sadar betapa besar tanggung jawab yang kau emban? Kamu membawa warisan keluarga kita ke tingkat yang belum pernah kita bayangkan."

Lihat selengkapnya