Agnitara

Corelitho
Chapter #50

Agnadita yg terluka

Pertarungan antara Agnadita dan Jenderal Nox Nox dari bangsa Rokka mencapai puncaknya di atas langit pegunungan Dieng. Angin kencang berputar liar, membawa awan gelap yang menggulung seperti badai, menggambarkan betapa sengitnya pertempuran yang sedang berlangsung.

Agnadita terbang dengan kecepatan tinggi, mencoba menghindari serangan bertubi-tubi dari Nox Nox. Setiap serangan energi yang dilepaskan jenderal itu terasa begitu berat dan berbahaya, mengancam tidak hanya nyawanya tetapi juga keseimbangan Bumi. Corelith di dadanya berpendar kuat, berusaha menyerap serangan yang tak terhitung jumlahnya.

Namun, Nox Nox tidak menyerah. Dengan senjata plasma besar yang digenggamnya, ia menyerang tanpa henti. Tiba-tiba, ia melompat ke udara dan berteriak, "Saatnya kau merasakan kekuatan sejati bangsa Rokka!"

Dia mengangkat tangannya tinggi, dan seketika itu pula langit menjadi gelap total. Angin berhenti berhembus, seakan waktu membeku sesaat. Dari telapak tangan Nox Nox, sebuah bola energi hitam yang berkilau mengeluarkan aura gelap yang sangat besar. Itu adalah jurus pamungkasnya—sebuah teknik yang sangat kuat dan mematikan, yang hanya bisa digunakan sekali karena membutuhkan energi yang luar biasa besar.

Agnadita, yang sedang melayang di udara, merasakan ancaman yang luar biasa. Corelith memperingatkannya tentang kekuatan tak terduga dari serangan itu, tetapi sebelum dia sempat bertindak, bola energi itu melesat cepat ke arahnya. Meskipun mencoba memblokir serangan dengan perisai energinya, kekuatan yang datang dari serangan itu terlalu besar untuk ditahan.

Lihat selengkapnya