Gambar itulah yang sedang dipandangi Helen Nadeline. Gambar yang dibuat Lily, adiknya. Seorang wanita berpakaian musim panas dan menggunakan topi bundar tengah kesulitan menarik anjingnya yang besar agar tidak terus berlari-lari. Di belakangnya, dua gadis duduk di ayunan, sambil memakan es krim, mentertawai sang wanita yang kewalahan. Lily bilang, dua gadis itu adalah Helen dan dirinya.
Kejadian itu memang nyata, saat keduanya berada di taman beberapa bulan yang lalu. Seperti biasa, Lily selalu menggambar kejadian menarik yang dialaminya di atas kertas HVS dengan menggunakan pensil. Banyak gambar telah dibuatnya. Dia membiarkan gambar-gambar itu berserakan di atas karpet kamarnya. Helen dan ibunya telah beberapa kali merapikan gambar-gambar tersebut lalu menaruhnya dalam laci. Tapi, tak lama, kembali berserakan seperti semula
Beberapa gambar ditempel di dinding kamarnya dengan lem. Seperti gambar Helen yang terkena bola sepak tepat di mukanya, yang seketika membuat Helen mengais kembali ingatannya.
Helen sangat ingin mencopot gambar itu. Tapi, lem yang direkatkan terlalu kuat. Hingga jika dicabut, lapisan cat tembok di baliknya akan ikut terkelupas. Jadi, Helen mengurungkan niatnya.