AIBEK GRY

Syami Ayyabi
Chapter #3

Menggapai Bulan

Pagi itu. Fajar sudah berada di sekolah. Ia sedang asyik bermain basket di lapangan utama bersama teman-temannya. Seperti biasa setiap team Fajar yang main pasti saja dikerumuni para wanita.

Fajar sudah sangat percaya diri kalo seandainya Bulan melihatnya tanding basket langsung klepek-klepek padanya.

Namun nyatanya. di saat Bulan tiba di sekolah ia langsung menuju kelas, sama sekali tidak tertarik untuk melihat kerumunan yang ada di hadapannya.

Fajar terkejut melihat Bulan yang langsung masuk kelas tanpa melihatnya main basket. Tanpa berpikir panjang ia langsung berlari menghampiri Bulan dan berusaha untuk berada sejajar dengan Bulan yang berlari kecil seolah menjauhi Fajar.

“Bulan....Bulan... tunggu!!!” panggilnya.

“Bulan, please liat sebentar aja gue main basket. Please Bulan!!!” mohonnya

Tetapi, Bulan tidak menghiraukannya. Jalannya semakin cepat dan menjauh dari Fajar. Fajar semakin kesal ia berteriak dan melemparkan bola basketnya.

Teman-temannya menghampiri Fajar dan berusaha menenangkannya. Semua orang disana mempertanyakan sosok Bulan yang enggan diajak berbicara sama Fajar bahkan kerap menjauh, tentu saja wanita-wanita itu iri pada Bulan.

Semenjak kejadian pagi itu sosok Bulan semakin banyak di kenal oleh anak-anak SMA PelBa bahkan sampai kepada senior. Hal ini membuat Bulan semakin tidak tenang dan kesal dengan sosok yang bernama Fajar.

Dimana pun Bulan berada pasti saja semua orang yang dilewatinya berbisik-bisik seolah-olah sedang membicarakannya.

Walaupun Bulan berusaha untuk cuek dan tidak peduli tetap saja hal tersebut membuatnya tidak nyaman.

Siang itu. Waktu istirahat, semua siswa sedang berada di lapangan basket katanya sedang ada pertandingan antara team Fajar dan team Selena.

Selena adalah salah satu senior di sekolah SMA PelBa. Dia kelas 11 beda satu tahun dengan Fajar dan Bulan. Selain cantik dan modis ia juga pastinya jago basket. Bersama teamnya Luna dan Indah sekaligus mereka sahabatnya Selena, sudah pasti Selena adalah wanita idaman para lelaki di sekolah.

***

Fajar berharap Bulan menyaksikan pertandingannya dengan team Selena. Ia melirik kiri kanan depan dan belakang rupanya ia tidak melihat sosok Bulan.

Semua satu persatu ia lihat wajah wanita-wanita yang ada di sekelilingnya untuk memastikan kembali keberadaan Bulan, namun kenyataannya Bulan tidak ada disana.

Akhirnya pertandingan di mulai. Semua orang bersorak. Seperti biasa, para lelaki bersorak memanggil nama Selena sedangkan para wanita bersorak memanggil nama Fajar.

Termasuk Vira yang sedang menyaksikan gebetannya Andre yang sedang tanding basket bersama Fajar.

Perasaan Fajar berkecamuk hanya Bulan yang ia pikirkan sedangkan Bulan tidak ada disana.

Hingga akhirnya ia kehilangan fokus dan pertandingan dimenangkan oleh team Selena. Team Fajar kebingungan dengan tingkah Fajar.

Sebab selama team Fajar tanding tidak pernah kalah apalagi sama team cewek. Fajar yang melihat Vira di samping lapangan berlari menghampirinya.

“Vir... kok lu gak bareng Bulan?” tanya Fajar penuh harap

“Bulan di masjid, tadi udah gua ajak tapi kaga mau,” Jawab Vira dan menawarkan sebotol air mineral untuk Fajar

“Lu cuma gara-gara mikirin Bulan sampe kalah tanding?”

Fajar hanya diam dan meminum air mineral pemberian dari Vira setalah itu botolnya di kembalikan kepada Vira. Ia langsung berlari menuju masjid.

Fajar mengintip area perempuan untuk memastikan keberadaan Bulan dan benar saja Bulan sedang mengaji disana. Fajar hanya mampu duduk mendengarkan tilawah Bulan dibalik tirai.

Tiba-tiba hati Fajar tersentuh setelah mendengarkan Bulan mengaji. Ia bertanya-tanya dalam hati sudah berapa lama ia tidak pernah membaca mushaf Al-qur’an. Bahkan sekedar membukanya pun tidak pernah.

Lalu ia tersadar Bulan telah mengakhiri bacaan Al-qur’annya, ia langsung mengejar Bulan yang sudah berjalan keluar masjid menuju kantin.

“Bulan....” panggil Fajar

Bulan tetap saja berjalan

“Tunggu...!!! gue butuh waktu lo tiga menit aja please Bulan dengerin gue ngomong!!” pintanya. Fajar terus mengejarnya dan mencoba untuk sejajar dengan Bulan.

Bulan tetap berjalan menuju kantin. Setelah sampai ia langsung duduk di meja kantin dan tatapan Bulan memberikan isyarat seolah mempersilakan Fajar untuk berbicara.

Tentu saja hal ini membuat Fajar sangat bahagia akhirnya Bulan mau mendengarkannya. Ketika Fajar akan memulai bicara tiba-tiba datang Selena mengahancurkan moment Fajar.

“Hai... gue Selena yang tanding tadi sama lo,” wanita itu mengulurkan tangannya pada Fajar.

“Gue udah tau,” jawabnya ketus dan tatapannya tetap fokus pada Bulan

“Oh.. junior sombong nih, padahal baru bisa tanding segitu aja!” timpal Luna

“Anj*ng.. jaga ya mulut lo! mending lu pada pergi deh!!” bentak Fajar dan mengusir Selena dan teman-temannya. 

Mendengar Fajar berkata kasar seperti itu membuat Bulan cukup terkejut, ia langsung pergi berlari ke kelas dan berharap tidak bertemu lagi dengan Fajar.

Bagaimana pun ini adalah kali pertama bagi Bulan mendengar seseorang berkata kasar di hadapannya. Dan hal itu sangat menakutkan untuk Bulan.

Bagi Bulan kehadiran Fajar adalah musibah. Sedangkan Fajar yang kalap emosi dan tidak menyadari kalo Bulan sudah pergi dari kantin.

“Hussttt... santai dong bro!” ucap Selena. “Gue disini sebagai senior yang jago basket, berniat baik buat melatih team lo biar gak kalah melulu,” ucap Selena.

“Gue gak butuh!” Fajar pergi meninggalkan mereka dan langsung mengejar Bulan

Perkataan Fajar tentu membuat Selena dan teman-temannya geram, selama ini tidak pernah ada laki-laki yang songong kepada mereka terlebih Fajar adalah hanya sebatas junior mereka.

***

Fajar duduk di bangku depan Bulan dan memohon untuk kedua kalinya berbicara dengannya. Namun ketika Fajar akan mulai bicara tiba-tiba bel masuk pun berbunyi.

Guru Fisika sudah masuk kelas untuk mengajar, kali ini usaha Fajar gagal dan membuatnya sangat kesal.

Lihat selengkapnya