Malam itu mungkin malam keberuntungan bagi Nendra. Dia bersiap-siap memakai baju yang rapi, memakai parfum dan bernampilan yang sangat baik. Setelah semuanya selesai dia mengambil handphonenya dan menelpon Fajar.
“Hallo... Jeck dimana jadinya?” tanya Nendra
“Alamatnya gue Line elu”
“Oke”
Nendra mengakhiri telponnya dan mengabari teman-temannya bahwa malam ini dia tidak pergi ke basecamp. Dia mengambil kunci motor dan langsung bergegas ke tempat tujuannya.
Sesampainya di tempat lokasi Nendra lirik kiri dan kanan mencari seseorang, dan rupanya ia menemukan seorang tersebut.
“Kak Selena?!” panggil Nendra dari kejauhan dan menghampiri Selena
“Kok elu?” Tanya Selena heran dan melirik kiri dan kanan mencari Fajar “Jeck mana?” Lanjut tanya Selena
“Dia lagi ada urusan makanya suruh gue kesini buat nemenin elo Kak”
Raut wajah Selena sangat muram kesal, tapi dia tetap melanjutkan dinernya bersama Nendra. Semua ini jauh dari ekspektasinya Selena.
Perasaan Nendra tentu saja sangat bahagia, bahkan dekupan jantungnya saja tidak terkontrol selama makan bersama Selena, ia sangat gugup. Selena menatapnya tidak suka.
Nendra mengambil sebuah potretan dan mempostingnya di sosial media, dan seketika sosial media Nendra ramai di serbu netizen anak-anak SMA PelBa. Bagaimana tidak seorang Selena mau diajak ngedate oleh Nendra.
Fajar melihat postingan Nendra tersenyum-senyum geli. Fadhil dan Andre hanya mengangguk-nganggukan kepala dan langsung connect bahwa ini adalah jawaban atas pertanyaan tadi siang yang mencurigakan antara Nendra dan Fajar.
***
Di malam yang sama. Perasaan Bulan sangat hampa, Dia berdiri di depan jendela kamarnya menatap langit yang penuh dengan bintang dan bulan sabit, setidaknya keindahan alam semesta malam itu membuat sedikit hilang rasa sedihnya.
“Dek belum tidur?” Tanya kak Bintang
“Belum kak,” Jawabnya tapi Bulan tetap menatap langit “Kak ternyata di sekolah baru itu kurang asyik ya,” ucap Bulan “Ada yang berandalan, ada yang nakal, ngomongnya kasar, banyak yang pacaran, kadang main labrak-labrakan,” lanjut cerita Bulan
“Makanya itu kenapa Bunda milih kamu buat gak melanjutkan pesantren biar kamu tahu dunia luar saat ini ya begini keadaannya,” jawab ka Bintang mengelus kepala Bulan
“Bulan bisa gak ya Kak sampe lulus di sekolah itu, kayaknya itu sangat berat deh buat aku. Dari semenjak aku masuk sekolah ada seorang laki-laki yang selalu ngangguin Bulan, aku sama sekali gak mau kenal tapi semenjak dia selalu deketin Bulan malah Bulan di jahatin sama temannya padahal Bulan tidak tau mereka siapa,” ceritanya
“Kak Bintang yakin Bulan pasti bisa melewati ini semua, Bulan ingat gak dulu-dulu ada loh masalah yang lebih berat dari ini yang menimpa Bulan dan buktinya kamu bisa kan sampai di titik ini. Dan kamu harus ingat dan harus siap bahwa besok bisa jadi akan ada masalah yang jauh lebih besar dari ini,”
Kak Bintang pun memeluk Bulan dan terus menyemangatinya. “Kamu itu hadir untuk memberikan cahaya pada kegelapan,” ucap kak Bintang. Bulan tersenyum dan dia semakin yakin bahwa dia bisa menghadapi ini semua. Bulan yakin bahwa suatu hari nanti Fajar akan capek sendiri dan berhenti mengejar-ngejarnya lagi.
***
Suasana pagi itu di sekolah SMA PelBa begitu riuh berdesakan di depan mading, Selena dan teman-temannya penasaran dengan apa yang ada di mading, mereka menghampiri dan rupanya ada selembar foto yang ditempel di mading, foto Selena dan Nendra yang sedang makan berdua semalam tadi.
Selena mengambil dan merobek foto tersebut, dan menyuruh semua orang yang berkerumun untuk pergi.
Selena juga ikut pergi mencari Nendra ke kelasnya tetapi Nendra belum tiba di sekolah. Selena cuma bisa menggerutu kesal dengan kejadian tersebut.