AIBEK GRY

Syami Ayyabi
Chapter #32

Rahasia Sheffa dan Yolla

Semua siswa berkumpul di lapangan. Sedang menyaksikan lomba-lomba yang diadakan oleh pihak sekolah. Iya, class meeting masih berlanjut.

Suasana sekolah begitu ramai. Sebab hari ini adalah hari terakhir acara class meeting berakhir. Begitu pula dengan pembagian piala dan penghargaan bagi siswa atau kelas yang mendapatkan juara.

Sewaktu istirahat. Panitia class meeting menyetel musik pop agar suasana class meeting lebih terasa. Selena menarik tangan Bulan yang sedang membaca buku.

“Mau kemana kak?” tanya Bulan polos.

“Ikut gue!” pintanya memaksa.

Selena berjalan menuju speaker yang terletak di sudut lapangan. Langkahnya terhenti lalu meninggalkan Bulan begitu saja. Karena kepolosannya Bulan berdiri menunggu Selena kembali menghampirinya, mungkin ada hal penting yang ingin Selena sampaikan, pikirnya.

Tiba-tiba suara musik itu terhenti, lalu terdengar audio rekaman suara yang membuat Bulan sangat terkejut. Itu adalah suara Sheffa dan Yolla sewaktu sedang curhat bersama Bulan beberapa bulan yang lalu di masjid.

Tapi, kenapa bisa? Siapa yang merekam waktu itu. Bulan mencoba mengingat jika kala itu hanya ada dia, Sheffa, Yolla di masjid. Tidak ada yang lain.  

Semua siswa di lapangan sontak menatap Sheffa dan Yolla yang sedang duduk di pinggir lapangan. Sheffa dan Yolla menatap Bulan yang sedang berada dekat speaker. Tatapnya penuh dengan kebencian.

“Dasar munafik! Buka aja tuh hijabnya!”

“ih wanita kotor!”

“pembunuh!”

Begitu riuh mencaci maki Sheffa dan Yolla.

 Sheffa berlari pergi dari lapangan dan diikuti oleh Yolla. Bulan melihat mereka berlari ke arah taman sekolah. Lalu dia berlari mengejar mereka.

“Demi Allah! Aku gak tau apa-apa?” ucap Bulan merasa ketakutan.

“Plak!!”Sheffa menampar pipi Bulan.

“Kalo bukan lu siapa lagi? Setan? Waktu itu di masjid cuma ada kita bertiga. Gak nyangka ya gue sama lu. Dasar munafik! Apa gunanya lu pake hijab, biar dikata solehah? Oh iya biar dianggap cewek paling solehah se-PelBa? Gak habis pikir gue. Gua pikir lu malaikat ternyata iblis!!” hardik Sheffa.

Air mata Bulan tak mampu di bendung.

“Bukan aku Shef, Yoll,” terus berusaha meyakinkan mereka.

“Apa untungnya buat aku ngebongkar rahasia kalian,” sambungnya.

“Halah bangk*, anj*ng!!” bentak Sheffa dan pergi meninggalkan Bulan yang sedang menangis tersedu-sedu.

Ditengah isak tangisnya. Selena bersama kawan-kawannya datang menghampiri Bulan.

“Gimana? sedih? Gua bisa lakuin yang lebih menyedihkan dari pada ini!” tampiknya.

“Apa salah aku kak? Kenapa ngelakuin ini?” ujar Bulan dengan nada tinggi.

“Lu b*go atau to*ol? Masih nanya apa salah lo? Oke, gue perjelas, salah lo udah ngerebut sekaligus dua laki-laki yang gua suka!” dengusnya.

“Kali ini siapa yang akan nolong lu? Jeck? Yang sedang di kurung di balik jeruji besi yang tak berdaya?” cecarnya.

“Selena?!” Bentak Alief tiba-tiba datang.

“Kali ini lu udah keterlaluan ya!” Alief mendorong Selena hingga terjatuh di atas rerumputan taman sekolah.

Lihat selengkapnya