Hari yang ditunggu-tunggu oleh Fajar akhirnya telah tiba. Hari dimana Mawar melahirkan anak yang dikandungnya.
Meskipun, Fajar tidak merasa melakukan hal kotor itu bersama Mawar tetapi dia mendampingi Mawar melahirkan.
Tidak hanya itu, keluarga Fajar pula yang membiayai persalinannya. Bukan, bukan berarti dia merasa melakukannya untuk menebus dosanya. Tetapi, keluarga Mawar memang tidak mampu untuk itu. Hingga bunda Fajar lah yang menanggung semuanya.
Seperti biasa, Fajar tidak sendiri ia ditemani oleh kawan-kawannya. Mereka memang selalu ada untuk satu sama lain. Sangat setia kawan.
Saat dilakukan tes DNA Fajar memerintahkan kawan-kawannya untuk berjaga-jaga dari orang yang mencurigakan untuk melakukan kecurangan.
Sebab, dia khawatir jika Mawar melakukan kecurangan yang dapat merugikannya. Anak yang Mawar lahirkan adalah perempuan. Saat pertama kali datang ke dunia Fajar lah yang meng-azaninya.
Setelah surat DNA itu keluar. Mata Fajar seketika berkaca-kaca, dia sangat bahagia sebab dia bisa membuktikan kepada Bulan bahwa anak itu bukanlah anaknya.
“Jeck.. Lu jangan tinggalin gue!” pinta Mawar yang tak berdaya.
“Cukup Mawar, Lu lupain gue! Dan asal lu tahu ya gue bisa aja balas dendam atas apa yang lu lakuin ke gue,” berangnya.
“Pasti gara-gara cewek itu, semenjak ada dia lu jadi berubah Jeck!”
“Semenjak ada dia kata lu? Jauh sebelum Bulan ada lu emang udah perek War!” Fajar pergi meninggalkan Mawar seorang diri yang tengah berbaring tak berdaya.
Mawar berkali-kali memanggil-manggil Fajar. tetapi, Fajar sama sekali tidak menggubrisnya dan tetap pergi berjalan semakin jauh dari pelupuk mata Mawar. Fajar dan kawan-kawannya pergi dari rumah sakit tersebut.
“Mulai sekarang nongkorongnya di rumah gua aja gak usah di basecamp!” ujar Fajar dan merangkul kawan-kawannya.
Lalu mereka berjalan saling merangkul. Perlahan Fajar memang sudah meninggalkan kehidupan kelamnya. Meskipun, yang dia lakukan adalah demi mengambil hatinya Bulan.
***
Keesokan harinya. Fajar pergi ke sekolah dengan begitu ceria. Tidak lupa dia membawa selembar kertas yang membuktikan bahwa dia bukan ayah dari anak yang dikandung oleh Mawar.