[5 September 2018] Suatu Area Apartemen, Kota Malren – 13:25 WIB
Sudah sekitar satu pekan telah berlalu, semenjak kejadian penangkapan tersangka berinisial MR. Meski begitu, tentunya semua ini masih belum berakhir. Hawa kejahatan masih berkeliaran dengan bebas di luar sana. Terbukti dengan adanya suara sirene mobil kepolisian yang kini kembali terdengar. Kali ini targetnya adalah seorang buronan berinisial CA alias 'Calvin Angkara'. Ia adalah mantan pencuri toko emas, yang masuk dalam salah satu daftar napi yang kabur pada insiden yang terjadi 2 tahun yang lalu.
Dalam pelariannya yang semakin tak ada harapan, CA kemudian memilih rute yang lebih sepi di antara apartemen yang menjulang tinggi. Namun tanpa diduga, ia tersandung sesuatu dan seketika terjatuh, sekitar 7 meter dari persimpangan jalan. Ketika dilihat, kembali benang layang-layang kembali menjadi penyebabnya. Tapi karena panik, maka ia pun tidak menghiraukannya.
Tak lama setelah itu, baru saja CA membalikkan badan, di depannya kini mengayun sekarung semen yang terikat oleh sebuah tali tampar. Datang dengan cepat menuju ke arahnya. Mengenai tepat di area pundak hingga ke seluruh anggota tubuh bagian atasnya. Akibatnya, ia pun langsung terhempas ke tanah, dan tak sadarkan diri beberapa menit kemudian. Lalu tak lama setelahnya, anjing pelacak kepolisian akhirnya berhasil menemukan CA namun dalam kondisi terbaring lemah tak sadarkan diri. Sama seperti yang terjadi pada MR di penghujung bulan lalu.
Mengetahui hal ini, para petugas pun mulai bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi. Namun, "tak ada apa pun di sana". Menyisakan satu tanda tanya besar yang mengusik rasa penasaran siapa pun yang ingin mengetahuinya. Sementara bagi para petugas kepolisian saat ini, mengamankan tersangka yang tengah mereka kejar, jauh lebih penting ketimbang mencari kebenaran akan peristiwa tersebut. Maka, misteri itu pun akhirnya dibiarkan agar tetap menjadi misteri, yang mungkin akan mereka ungkap di kemudian hari.
[5 September 2018] Kantor Kepolisian Setempat, Kota Malren – 16:28 WIB
Matahari yang terik, kini mulai bergeser ke ufuk barat, mengubah kubah raksasa yang sebelumnya berwarna kebiruan, kini menjadi warna biru agak kekuningan. Sedang di bawahnya, suasana hiruk pikuk daerah perkotaan yang dihiasi oleh kebisingan frekuensi suara khas dari kicauan lampu merah dan biru, kini mulai mereda. Namun bukan berarti, semua masalah juga sejalan dengan hembusan angin yang kian memudar.