AIMER - Emergence of New Hero

Hazsef
Chapter #19

Rival Baru

[15 November 2017] Kantor Kepolisian Setempat, Kota Malren – 14:35 WIB

“Baik! Jadi, apa yang kita temukan sekarang? Jala ikan? Ahaha! Aku suka selera humor orang ini!” kata Inspektur Ebert tertawa senang, tangan kanannya di jidat, sementara tangan kirinya memegang berkas laporan berisi informasi kasus penangkapan terkini, termasuk kondisi kesehatan di awal dan akhir para buronan, serta temuan barang-barang bukti dari TKP.

“Ya ampun, orang ini benar-benar tahu caranya memaksa orang lain untuk berpikir keras,” gerutu Dokter Filozeki yang tampak pusing, memikirkan motif dari sosok yang disebut sebagai "Aimer" tersebut.

“Hehe, santai saja, Dok! Mungkin saja ... dia mulai bosan?” goda Inspektur Ebert mencoba menghibur.

“Yah, bisa jadi. Tapi, kalau melihat semua ini secara keseluruhan, mungkinkah ….” Pikir Dokter Filozeki kembali menerka-nerka jalan pikiran si "Aimer" yang misterius itu. Berusaha menemukan titik terang dari teka-teki yang sedari tadi coba ia pecahkan.

“Ia menyesuaikan pola pikirnya dengan keadaan di sekitarnya, benar begitu?” celetuk seorang pria misterius yang tiba-tiba datang dan bergabung dalam pembicaraan.

Wajahnya tak terlalu tua, juga tidak muda. Rambutnya yang agak panjang dan sedikit bergelombang, bergerak ke atas dan bawah mengikuti irama langkah kakinya yang kian mendekat. Ia memakai setelan jas hitam agak kecokelatan, panjangnya hampir selutut, dengan kemeja putih formal namun tanpa dasi. Celana panjang hitamnya, diikat erat oleh sabuk kulit kecokelatan.

“Ah, Detektif Aftar! Akhirnya datang juga!” sapa Inspektur Ebert menyambut pria misterius itu, lalu saling berjabat tangan. Namanya Aftar Elim Ardya, seorang detektif terkenal yang memiliki wewenang cukup tinggi di lembaga kepolisian. Kemampuannya yang hebat dalam memecahkan berbagai permasalahan, entah itu kasus pembunuhan ataupun penyelundupan barang-barang ilegal, membuatnya diakui, hingga diberikan kepercayaan untuk menjabat sebagai salah satu petinggi di sana.

“Ah, silakan duduk! Ngomong-ngomong, bisa dijelaskan maksud Anda tentang menyesuaikan pola pikir yang tadi?” tanya kembali Inspektur Ebert yang penasaran. Tangannya disatukan di atas meja, badannya agak dimajukan, seolah antusias menyambut sesuatu.

“Ah, begini Pak, sebelum saya menjelaskannya lebih lanjut, ada yang ingin saya tanyakan lebih dulu,” ujar Detektif Aftar dengan tatapan menyelidik.

“Oh, ayolah! Jangan buat saya menunggu!” keluh Inspektur Ebert mulai tidak sabaran.

“Apakah menurut Anda, semua rencana orang yang kalian sebut ‘Aimer’ ini ... efektif?” tanya Detektif Aftar mengajak berpikir lebih lanjut.

“Tentu saja! Sejauh ini selalu berhasil kan?” jawab Inspektur Ebert mantap, tak ada keraguan di benaknya.

Lihat selengkapnya