[15 November 2025] Lorong Area Lab. Biologi, Universitas Malren – 14:52 WIB
Musim telah memasuki era penghujan. Mentari yang tadinya memancarkan sinar yang perkasa, kini mulai terlihat sayu-sayu, diterpa balutan uap putih nan lembut. Menampilkan tarian alam yang bergerak dengan irama abstrak. Bahkan kubah raksasa yang tadinya biru cerah, kini beralih menjadi serba kelabu. Mengubah kesan yang menyilaukan, menjadi seteduh bayangan di sela-sela pohon rindang.
Namun, meskipun alam kian mengubah komposisi visualnya secara perlahan, tampaknya aturan itu tak berlaku bagi insan yang sedang dimabuk kepayang, terlena oleh kepuasan batin yang fana, seperti Basel misalnya.
Tampak ia sedang berjalan riang, bahkan sesekali bersiul. Mengekspresikan suasana hati senangnya yang kontras dengan langit kelabu. Menikmati sensasi kemenangan yang membekas di hati.
Singkat cerita, Basel saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke ruang lab. biologi untuk menghadiri jam kuliah sore. Namun di tengah jalan, ia berpapasan dengan Pak Anva yang kala itu mengenakan jaket kulit hitam yang sangar, lengkap dengan tas kulit selempang coklat mudanya, sedang bersiap untuk pulang.
"Sore, Pak! Mau pulang ya?" sapa Basel dengan ramah.
"Ya iya lah pulang, masa mau perang?" balas Pak Anva dengan sedikit candaan.
"Oh, kirain, hehe! Ya udah, Pak, kalau gitu saya duluan ya! Ini mau ada kelas sama Pak Oza," pamit Basel untuk segera menuju ke ruang lab dan menghadiri kelas Pak Oza yang membahas tentang materi kimia dasar seputar "Stoikiometri Larutan".
"Eh, bentar, Bas! Nih ada selebaran workshop buat besok lusa. Barangkali minat," Pak Anva menawarkan selebaran workshop gratis tentang "Curtural Logo and Marketing Development".